Part 5

282 14 0
                                    

Himeka POV

Aku tidak mengerti kenapa Senzou senpai  dan Kenta senpai tinggal serumah dan aku baru mengetahui itu. Ditambah lagi katanya Senzou senpai sakit, itu pasti karena aku menyiramnya kemarin. Aakkhh aku jadi tidak enak rasanya.

Setelah bersiap-siap aku keluar kamar dan menuju pintu keluar. Orang tuaku mungkin sudah berangkat bekerja. Mereka berdua mempunyai pekerjaan yang berbeda dan mereka pandai sekali menutupi keributan didalam rumah, sehingga orang diluar sana mengira kalau kami keluarga yang damai. Bahkan tetanggapun tidak tahu.

Huft.. sebelum aku ketempat Kenta senpai, aku ingin pergi ke apartemen Kanato-kun terlebih dulu. Aku ingin membuat pudding disana untuk kubawa ketempat Kenta senpai. Bukan hanya itu, aku juga ingin bertemu dengan seseorang disana. Aku sangat merindukannya.

Setelah membayar taksi akupun turun didepan sebuah apartemen mewah milik Kanato-kun. Setelah sampai dilantai yang kutuju. Aku memecet bel salah satu ruangan yang biasa kukunjungi.

‘TENG NONG’

Setelah pintu dibuka terlihat seorang pria yang tidak asing berdiri didepan pintu. “Ohayou Kanato-kun” sapaku sambil tersenyum. “Ohayou” jawabnya sambil menguap.

“Ada apa pagi-pagi kesini? Tumben sekali..” tanya Kanato-kun heran.

“Oh.. aku ingin membuat pudding. Dimana dia?” tanyaku.

“Yaampun masa membuat pudding saja sampai kesini segala. Tuh dia disana sedang membaca buku” Kanato-kun menunjuk ruangan baca. Aku segera kesana.

Kubuka pintu dan kutemukan sesosok orang yang kurindukan. “Oneechan.. aitakatta yo..” aku langsung memeluknya. Dia kaget akan kedatanganku, lalu tak lama iya tersenyum tipis. Dia memang tsundere dan sifatnya juga bertolak belakang denganku yang ceroboh ini. Padahal kami ini saudara kembar loh. Kuulangi, saudara kembar. Cukup jelas bukan?

Sebenarnya Kanato-kun itu adalah tunanganku. Tapi kami tidak saling menyukai dan dia kuanggap sebagai kakakku saja. Dan orang yang disukai Kanato-kun adalah kakakku. Mereka berdua saling menyukai walaupun sempat terjadi kesalahpahaman yang melibatkanku. Dan pada akhirnya ada suatu konflik yang menyebabkan Oneechan tinggal bersama Kanato-kun di apartemen milik Kanato-kun.

“Hey Himeka bagaimana kabarmu?” tanyanya sambil mengelus kepalaku dan menutup buku yang sedang dibacanya. “Tentu saja baik” jawabku sambil tersenyum.

Tak lama Kanato-kun masuk dan membawakan teh dan makanan kecil untuk cemilan kami. “Jadi Himechan.. adik kecilmu ini kemari hanya untuk membuat pudding?” tanyanya dengan nada jahil. Oh iya nama kakakku ini adalah Miyazaki Hime. Nama kami hanya berbeda sedikit, aku tak tahu kenapa, coba tanya orangtuaku saja.

“Enak saja aku kemari karena merindukan Oneechan juga yaa..” aku langsung mendeathglear Kanato-kun. Dan dia hanya tertawa. “Bagaimana... kabar Kaasan dan Tousan, Himeka?” tanya Oneechan datar. “Ahh..mereka masih seperti itu..” jawabku malas.

“Katanya kau ingin membuat pudding? Sana buat bersama Kanato, dapur bukan duniaku, jadi maaf” kata kakakku dengan cool. Dia memang biasa seperti itu jadi aku sudah tidak kaget.

“Tunggu.. jangan bilang untuk senpai yang kau siram itu ya?” tanya Kanato-kun dengan penasaran. Aku kaget tebakannya bisa tepat seperti itu. Sementara Oneechan menatap kami bingung.

“Sejak kapan kau jadi nakal Himeka? Masa kau menyiram senpaimu?” tanya Onechan. Aku hanya tertawa mendengar pertanyaan itu.

Setelah puddingnya selesai dibuat, kami bertiga mengobrol dan bercanda. Lalu sebelum jam 1 aku pamit untuk pulang dan tak lupa kubawa pudding yang sudah susah payah kubuat ini.

Nee.. Aishiteru!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang