Di toko ice cream Himeka dan Kenta duduk bersebrangan.
“Sepertinya Mitoru menyukaimu” ucap Kenta yang terdengar malas.
“Haa? Masa sih?” masih sibuk dengan ice creamnya.
Kenta menatap Himeka dengan curiga “Kau juga menyukainya kan?”
“Suka ya? Ah tidak juga kok..ngomong-ngomong suka itu seperti apa ya Senpai?” menatap Kenta dengan tampang polos.
Kenta mengambil ice cream Himeka dan mendekatkan mukanya “Rasa berdebar saat dengan orang yang disuka dan rasa marahsaat orang itu dekat dengan orang lain” tersenyum evil. ‘Haha ini trik mendekati perempuan polos’ batinnya.
Waktu seakan berhenti bagi Himeka. “Oh be..begitu ya..” diambil lagi ice cream nya dengan mukanya yang merah padam.
~
“Tadaima” Himeka melepas sepatunya dan masuk kedalam rumahnya. Terlihat barang-barang yang pecah dan sangant berantakan. “Huft..seperti biasa” menghelah nafas pasrah lalu melanjutkan jalan.
Tiba-tiba terdengar suara caci maki yang biasa ia dengar dirumah. “Dari mana saja kau Himeka?” teriak seorang wanita yang tidak lain adalah ibunya, Miyazaki Yuki.
Diruang tamu ia berpapasan dengan sesosok ayahnya, Miyazaki Takeru. “eeh..? Tousan.. mau kemana lagi? Ini sudah malam kan..?” ayahnya melewati Himeka lalu membanting pintu.
“PERGI SANA JANGAN KEMBALI LAGI!!!” teriak ibunya dengan sangat emosi. Himekapun langsung masuk kekamarnya. “Haahh.. sampai kapan mereka seperti itu?” gumamnya lalu memerosotkan tubuhnya dipintu kamarnya.
Ditempat lain..
“Senchan.. bangun” menggoncangkan tubuh Mitoru. Dan dia pun terbangun “Ah sudah jam segini, aku pulang”
Tok Tok Tok
“Iya.. iya tunggu sebentar” Kenta meninggalkan masakannya sebentar lalu membuka pintu. Dilihatnya dengan jutek sosok didepan pintu lalu ia masuk lagi kedapur.
Orang itu langsung masuk lalu menaruh tasnya di sofa dan langsung berbaring. “Hei Mitoru sedang apa kau tadi didekat kedai ice cream?” tatap sinis Mitoru.
Mitoru memeluk bantal didekatnya “ Apa aku harus memberitahukan semua kegiatanku padamu?” memejamkan matanya. “Kedai ice cream dan tempat tadi itu kan tempat umum” lanjut Mitoru.
“Kau tidak usah mengelak lagi Mitoru. Aku tahu kau menyukainya” tatap Kenta pada Mitoru dengan tidak suka. Mitoru terdiam “Kami baru saja bertemu..” belanya.
“Ya. Tapi kau langsung menyukainya kan? Lebih baik kau katakan yang sejujurnya daripada kuambil terlebih dahulu” Kenta tersenyum evil.
Mitoru menatap Kenta. “Aku bukan maniak sepertimu..yang sekali bertemu langsung bilang suka. Ambil saja.. kau memang hobi mengambil apa saja milikku kan..sejak kecil... aku sudah terbiasa. Lakukan sesukamu” agak marah dan langsung masuk kekamarnya.
“Milikmu? Himeka belum menjadi milikmu!” teriaknya dari bawah lalu mendengus.
Dengan muka sebal Mitoru mengacak-acak rambutnya ‘Memang bukan milikku kok..’lalu menutupi wajahnya dengan bantal.
Dikamarnya, Himeka sedang memasang earphone dengan volume yang cukup besar. Dia duduk di balkon kamarnya sambil memandang bintang dilangit dengan mata kosong.
Lain halnya dikamar Kenta, dia sedang bernyanyi sambil memetik gitar dengan suasana hati yang badmood dan membuat suaranya jadi jelek dan dia kesal sendiri karenanya. Hubungannya dengan Mitoru semakin buruk saja dari hari ke hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nee.. Aishiteru!
RomantikaHimeka bertemu dengan dua kakak kelasnya yang abstrak, yang satunya playboy dan yang satunya lagi tsundere. Bagaimanakah jadinya? Check it out!