Part 6

239 19 3
                                    

'CUP'

"Daisuki yo.. onaji kimochi o kanjite kai (Aku menyukaimu, apa kau punya rasa yang sama denganku?)" Kenta menatap Himeka dengan serius.

Himeka masih terdiam mencerna apa yg baru saja terjadi. Dia syok dan diam tak bergerak. "Hahaha sudahlah lupakan. Aku keluar dulu gajah" Kenta berjalan keluar dapur dengan tersenyum kecut sambil mengelus kepala himeka.

'DRRTTT DRRRTT'

Ponsel dikantong Himeka menyadarkannya dari alam pikirannya. "Moshi-moshi..ya Kanato-kun" jawab Himeka.

"Ah.. iya baiklah.. alamatnya..iya..iya.. baiklah bye" Setelah telephone berakhir Himeka menutup ponselnya dan menaruhnya lagi dikantong rok. "Siapa Kanato?" ucap Kenta pelan tapi sinis.

"Lho? Kenta senpai masih disini?" Himeka membalikkan badannya dan melihat Kenta masih berdiri di pintu dapur. Himeka tidak mendengar pertanyaan Kenta barusan. Mereka berdua saling diam.

'TENG NONG'

Bel menyadarkan Kenta dan Himeka dari pikiran mereka masing-masing. "Ah itu pasti Kanato-kun" langsung berjalan menuju pintu. Sementara Kenta bingung dengan siapa itu Kanato yang disebut-sebut oleh Himeka.

Kenta mengikuti Himeka dari belakang sambil mendeathglearnya karena sedikit kesal. Namun Himeka merupakan gadis yang tidak peka jadi dia tidak menyadari hawa apapun walaupun biasanya deathglear Kenta mempan terhadap orang-orang.

Setelah pintu dibuka terlihat seorang lelaki yang sepertinya pernah dilihat oleh Kenta nanum dia tak mengingatnya. 'Siapa dia?' Kenta mengepalkan tangannya menahan rasa kesalnya.

"Himeka-chan...aduh..aku harus membawamu sekarang juga.." teriaknya.

Kenta Syok dengan apa yang dilakukan orang yang bernama Kanato itu. Bagaimana tidak? Kanato langsung memeluk Himeka didepannya setelah pernyataan cintanya yang tidak disadari oleh Himeka.

Didekatinya Himeka dan Kanato "Hei mau kau bawa kemana gajah kecilku ini hah? Memangnya kau siapa?" lalu dipegangnya tangan Himeka.

Kanato menatap Kenta sinis "Gajah? Hmm kau senpainya ya? Yang disiram itu?" tarik tangan Himeka dari Kenta lalu tersenyum evil. Himeka sendiri hanya diam saja mendengarkan perdebatan mereka karena bingung harus melakukan apa.

Dengan memasang wajah bodoh "Kau tahu?" Kenta kaget karena Kanato bisa tahu semuanya. "kau siapa? Seenaknya saja membawa Himeka.." lanjutnya masih penasaran.

"Oh..aku ada perlu dengannya.. kau diam saja deh"

"Perlu apa?" Kenta masih memegang tangan Himeka tanpa mau melepasnya.

Kanato menatap Kenta dengan mengangkat sebelah alisnya "Apa perlu kau tahu?" lalu mencoba melepaskan tangan Kenta yang masih memegang tangan Himeka.

"Sangat perlu" pegang lagi tangan Himeka yang bari terlepas. "Siapa tahu kau kakek tua yang menyamar untuk mengambil Himeka lalu menjual gajah mahalku ini" Kenta menatap Kanato penuh dengan aura permusuhan.

"Hah? Kakek tua? Siapa maksudmu hah? Aku keren begini juga" Kanato kesal.

"Hei kau masih kalah keren denganku" kata Kenta lalu menjulurkan lidahnya. "Mukaku bahkan mengalahkan wajah Osamu artis tampan itu" lanjutnya dengan bangga.

Kanato terdiam sebentar "Aku baru dengar ada lelaki yang memuji laki-laki lain tampan... kau tidak normal ya?" ditatapnya Kenta dengan tatapan evil Kanato.

"Kalau aku tidak normal untuk apa aku mencium Himeka?" menatap sinis Kanato.

Kanato langsung melirik ke Himeka "Kau dicium olehnya?" yang ditanya hanya diam saja malu untuk menjawab. Sedangkan Kenta menunjukkan ekspresi kemenangannya dengan berbangga diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nee.. Aishiteru!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang