Happy Reading~
.
.
.
"Kau ingin menemani hyung?"tanya Minhyun yang duduk di bawah sofa sambil mengerjakan satu persatu berkas yang bertumpukan itu."Apa tidak menggangu?" tanya jinyoung yang dibalas dengan gelengan.
"Kau tidak menggangu, justru hyung senang jika ada teman" Minhyun tersenyum manis seraya mengusap sayang belakang kepala jinyoung.
"Baiklah aku akan bermain handhphone" jinyoung merabahkan dirinya di kasur dan mengeluarkan handhphonenya untuk bermain game.
Minhyun menyelesaikan tugasnya tepat saat jam 11 malam, ia melihat adiknya yang sudah terlelap di sofa.
Minhyun tersenyum dan mengusap pelas kepala jinyoung.
"Jinyoung-ah ayo bangun, pindah ke kamar saja" Minhyun membangunkan adiknya dengan cara yang sangat lembut.
Jinyoung membuka matanya perlahan dan beralih ke posisi duduk.
"Ayo diluar dingin"
Minhyun mengantarnya sampai ke kamar, memakaikan selimut, mematikan lampu dan tidak lupa juga Minhyun sedikit mengecup pelan kepala jinyoung.
Minhyun keluar dari kamar jinyoung dan bergegas ke kamarnya untuk istirahat,karena dia juga lelah.
.
.
.Minhyun menyiapkan sarapan untuknya dan jinyoung.
"Selamat pagi hyung" sapa jinyoung yang baru saja dari kamarnya.
"Pag....jinyoung-ah kenapa kau belum bersiap? Kau tidak sekolah?" tanya Minhyun yng kaget saat melihat adiknya hanya memakai baju piyama semalam.
"Sekolahku sedang diliburkan hyung" jawab jinyoung mengambil susu dan meminumnya.
Minhyun hanya meng "oh" dan duduk menyantap nasi goreng nya
Setelah beberapa menit akhirnya merek sudah habis sarapan, Minhyun turun dari tangga dengan seragam kantor yang sudah sangat rapi.
"Jinyoung-ah hyung ke kantor dulu jangan kemana-mana" ucap Minhyun yang sudah di ambang pintu.
Jinyoung hanya membalasnya dengan agukan dan melanjutkan menonton tv.
***
I
ni sudah 6 jam sejak Minhyun berangkat bekerja, jinyoung benar² tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
Menonton tv sudah dia lakukan selama 3 jam, woojin,jihoon,daehwi,dan guanlin juga tidak ada waktu luang.
Jinyoung terus berfikir sampai ia memutuskan untuk ke kantor Minhyun, lagi pula ia belum pernah berkunjung ke kantor hyungnya.
Jinyoung memakai baju cukup rapi saat ke kantor, banyak yang mengira jinyoung karyawan baru.
Kiranya seperti ini stylenya jinyoung. Saat masuk ke kantor dia mendengar ocehan dari para karyawan lain.
"Astaga dia sangat tampan"
"Bukannya wajahnya sangat kecil?"
"Siapa dia? Apa dia karyawan baru?"
"Aku ingin berkenalan dengannya"
"Bukankah dia terlihat masih SMA?"
Kiranya seperti itu ocehan² mereka, jinyoung tetap berjalan dan mengabaikan mereka.
"Permisi, Ruangan direktur Hwang dimana?" tanya jinyoung kepada karyawan yang sedang bekerja.
"Ruangannya di AD120 lantai 5, di pintu masuk ada papan nama direktur" jawab karyawan itu sambil terus memandang jinyoung.
Iya gwe tau pacar gwe ganteng, tapi gak diliatin terus gitu dong-Author
Jinyoung mengaguk dan berjalan kearah lif,saat masuk jinyoung di tahan oleh penjaga lift (tulisannya benar gak sih).
"Maaf anak muda, lift ini hanya bisa di naiki oleh orang-orang penting saja, karyawan biasa tidak di ijinkan naik, jika ingin kamu bisa naik lift yang disebelah"jelas satpam itu dengan sangat sopan.
"Begitukah?" tanya jinyoun kemudian beralih ke lift sebelah.
Saat hendak masuk, dalam lift hanya ada 4 orang ke-5 dengan jinyoung. Ia bisa mendengar bisikan-bisikan yang tidak suka kepadanya.
"Apa dia tidak punya keluarga? Apa keluarganya miskin?"
"Mungkin begitu, kasihan dia kelihatan masih SMA tapi sudah bekerja"
"Aku tidak suka padanya, bagaimana jika jabatanku turun hanya karena direktur Hwang mengangkatnya karena tampan?"
"Ayolah, dia bahkan terlihat sangat tidak berbakat"
Ting.
Lift sudah sampai di lantai 5, saat pintu lift terbuka Aron teman dekat Minhyun berjalan melewati mereka.
Semua nya membungkuk tapi jinyoung tidak.
"Hey anak muda membungkuklah" tarik pria berjas hitam yang tadi di dalam lift dengan jinyoung.
"Kenapa harus?"tanya jinyoung yang tidak mau membungkuk.
Saat aron sudah jauh, ke-4 orang tadi berdiri di depan dan samping kiri-kanan jinyoung.
"Hey kau hanya karyawan baru yang belum tentu bisa diterima" ketus wanita bersurai pendek sambil mendorong bahu jinyoung
"Jika hanya tamat sd jangan ke sini" sekarang lelaki yang tadi menarik jinyoung untuk menunduk.
"Apa maksudnya ini?" jinyoung sangat bingung.
jika dia dan aron bertemu atau teman Minhyun yang lainnya. Jinyoung tidak akan diperbolehkan untuk menunduk tapi mereka lebih memilih memeluknya ketimbang memberi hormat.
Karena itulah jinyoung tidak membungkuk hormat tadi. Aron juga seperti sangat sibuk sampai tidak melihat jinyoung.
Perdebatan itu berlanjut, bahkan pria tinggi dengan jas abu-abu hampir menampar jinyoung, jika tadi tidak ada yang meneriakinya pasti tangan pria itu sudah mendarat di pipi mulus jinyoung.
"Direktur park" kaget mereka berempat yang langsung memberi hormat.
"Kalian berani memukulnya? Apa kalian tidak takut kehilangan pekerjaan kalian?" tanya chanyeol yang terlihat sudah emosi.
"Ti...tidak" jawab gadis bersurai panjang berwarna coklat dengan suara bergetar.
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi padamu jika tanganmu berani menyentuh ADIKNYA DIREKTUR HWANG MINHYUN?" Chanyeol menekan kata "adiknya direktur Hwang Minhyun" dan itu sukses membuat mereka membulatkan mata.
"A..a..a apa?adiknya direktur Hwang?" ke-4 orang itu sudah sama-sama bingung untuk berbuat apa.
Chanyeol menarik lembut jinyoung untuk pergi ke ruangan Minhyun.
Tok tok
"Masuklah" ucap Minhyun sedikit berteriak.
Chanyeol dan jinyoung langsung masuk, Minhyun kaget karena ada adiknya.
"Jinyoung sedang apa?" tanya Minhyun menghampiri adiknya.
***
Maaf kalo garing and banyak typo nya, jangan lupa vote+coment di cerita aku, dan jika perlu jangan lupa di folow😉
Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan mana,kata,latar/tempar
Author juga manusia biasa yang tak luput dari dosa😇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Brother || Hwangdeep
General FictionCuma karena berbeda keturunan bukan berarti kau harus membenci saudaramu bukan? Publish: kotamobagu,04-Oktober-2019 Story by : icha mokoginta [13-02-2020] #10. Hwangdeep