Detik kemarin rasanya bercampur sakit dan bahagia. Menatap bunga yang menjadi saksi akan rasa itu. Allah memang mengujiku lewat rasa ini. Menguatkan hati yang patah tak pernah diharapkan. Hanya selingan tuk berbagi saja. Apa memang aku kuat? Hanya Allah sang pemberi kekuatan. Memberikan aku nur di dalam sanubari. Ingin ku hapus semua ingatan itu. Lagi, dan lagi aku terisak membacanya seakan aku tak pernah memang dianggap. Mungkin langkahku tuk pergi akan semakin kupaksakan. Demi dua insan agar bersatu. Tak apa aku merasa sakit. Karena memang ku sendiri yang memulai. Dan sudah tahu endingnya akan sakit. Berulang kali kuusahakan agar ikhlas terus kuyakini dan kurapalkan dalam hati. Benar, akhirnya aku harus sadar diri. Diriku memang tak pernah ada di dalam sana. Sepertinya Allah memberiku kekuatan dengan ikhlas. Sakit kurasa sudah semakin dalam. Kepergian akan kupilih sekali lagi agar rasa ini bisa jauh dari hadapan waktu.
Bulukumba, 3 Oktober 2019