Dari sudut pandang mana saja aku tak lagi sama. Demi cakwarala yang terus kupandangi aku menarik aksara bahwa dunianya telah terhenti. Karena akhirnya telah berbebas. Hingga malam itu aku kembali tertawa dalam tangis. Menenangkan diri yang tak lagi sama seperti awalnya. Membuka mata selebar- labarnya bahwa mimpiku harus berhenti pada danau yang semakin kering.