~Chapter 5~

74 19 222
                                    

UwU

Ini cerita cuma flashback shuna sama shota yang waktu di chapter 4 mereka keluar dari rumah ke garasi mukanya shuna merah banget kenapa yaa?!

          ****Flashback ges:3****

Di ruang tengah hanya terdapat 2 makhlus halus eh-salah 2 elf yang sedang bersiap menyusul teman temannya yang sudah siap sedari tadi di garasi #pergi sekul ges UwU nak rajin biasa

"shuna... "ucap shota memanggil shuna

"ehh,  iya ada apa" tanya shota yang merasa terpanggil

"em... Ada yang ingin ku sampaikan pada mu" ucap shota yang tumben pake bahasa formal

"apa itu?" tanya shuna penasaran

"ada 2 kabar yang ingin kusampaikan kepadamu yaitu, kabar baik dan kabar buruk. Kamu mau pilih yang mana dulu yang baik atau yang buruk dulu?" kata dan tanya shota dengan wajah agak gimana gitu :v

"emmm...  Kabar baik dulu mungkin" ucap shuna yang sedikit bingung

"baiklah, aku emmm aku emm...  Sebenarnya emmm... Aku emm.  Ano...  Sebenarnya suka ..... Sama emm..  Kamu eh ralat emm sebenernya aku MENCINTAIMU SHUNA!!!" ucap shota yang penuh perjuangan untuk mengucapkannya padahal dia udah latihan semalem nggak tidur demi belajar buat berani bilang ke shuna kalau dia shuka sama shuna :ehe (niat bat dah)

"ehhh? >\\\<" bingung shuna lalu tiba tiba dia merasakan wajahnya memanas alias mukanya memerah

"bailah kau mau kan jadi pacarku" tanya shota yang tidak sabar

"ummm aku mau kok, tapi kenapa tiba tiba?" jawab shuna yang mukanya sudah memerah seperti kepiting rebus

"nggak tiba tiba sihh sebenernya sejak dulu aku sudah menyukaimu kok tapi setelah melihat kedekatan mu dengan yuuko aku jadi mengurungkan niatku untuk menyatakan perasaan ku kepadamu lagipula aku juga malu" jujur shota

"boleh aku jujur??" ucap shuna tiba tiba

"tentu" jawab shota

"sebenarnya yaa,  aku juga suka sama kamu udah lama, tapi karna kedekatan mu dengan kirei ku kira kalian ada hubungan jadi aku nggak berani berharap lebih" ucap shuna sambil nyengir

"shota kau akan selalu bersama ku kan?! Akan tetap mencintaiku kan shuna iya kan?!!" ucap shuna yang terdengar berharap

"iya aku akan selalu bersamamu selalu mecintaimu....... mungkin" ucap shota yang dengan suara sangat kecil di akhir kalimat tapi masih bisa di denger oleh shuna

"kenapa gitu? Mau kemana kau?" tanya shuna yang merasa diahanati

"berhubungan kau pacarku jadi aku akan ku beri tempe eh- tahu maksudnya ^_^" ucap shota yang agak mencairkan suasana lalu, shota memgambil sebuah surat dari sakunya dan memberikannya ke shuna

"nih baca tapi janji jangan nangis" ucap shota dengan tersenyum lembut kearah shuna

Shuna pun membaca surat yang diberikan oleh shota tadi, tidak lama kemudian air mata shuna turun alias nangis

"kenapa???  Shota hiks hiks... " tangis shuna pecah setelah membaca surat tersebut

"tuh kan, udah di bilang jangan nangis" ucap shota yang menenangkan shuna

"tapi aku nggak mau shota pergi huwaaaa" kata shuna sambil memeluk shota erat erat

"tenang aku akan selalu bersamamu selama yang kubisa sampai tubuh ini mencapai batasnya dan jiwaku akan tetap bersamamu" jelas shota

"tapi tapi hiks hiks" ucap shuna yang masih menangis

"nee,.. Shuna kalau aku sudah tidak bersamamu lagi kumohon jangan pernah lupakan aku tapi, kau tidak boleh terlalu terpuruk. Aku tidak ada aku akan tetap bersamamu walau tidak dengan bentuk ini" ucap shota yang juga mulai mengeluarkan air matanya

"hiks hiks hiks" tangis shuna masih berlanjut

"kau tau shuna aku sempat berfikir untuk apa aku hidup kalau nantinya aku akan mati tanpa menciptakan apapun" ucap shota sendu

"tapi aku sekarang mengerti alasan kenapa aku dilahirkan dan alasan untuk aku hidup semua ini untukmu shuna" lanjut shota sambil tersenyum lembut, tumben senyum biasanya juga berantem mulu sama fukase

"shota :((" shuna pun masih menangis dengan wajah yang agak merah, etdah si shuna nangis mulu cengeng amat #di geplak shuna

"sudah lah jangan menangis nanti cantik mu hilang loh" goda shota yang alhasil membuat muka shuna bertambah merah

"aku tidak peduli" ucap shuna memeluk shota dan berusaha menghilangkan warna merah di pipinya

"jika semisal aku berenkarnasi apakah kau mau mencariku? " tanya shota yang entah darimana dia mendapatkan soalan seperti itu

"tentu saja aku akan mencarimu dan mengatakan ini aku shuna pacarmu" jawab shuna sambil sedikit menggoda shota

'etdah sejak kapan anak ini pinter menggoda' ucap shota dalam hati dan shota merasakan pipinya memanas

"nah sekarang ayo kita susul teman teman kita, jangan menangis" ucap shota sambil berdiri dan mencium pipi shuna

"shota >/////<" malu shuna membuat wajahnya seperti kepiting rebus yang siap untuk di santap

Lalu mereka pun keluar dengan wajah shuna yang masih memerah

******** Flashback off********

Uwu dah selesai sorry pendek soalnya nih kan cuma flashback ehe:v

Sorry typo namanya manusia


SPACE | GANGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang