9 | Correct Me If I'm Wrong

6.2K 1K 52
                                    

@gikalogika
Ada yang punya pengalaman menarik buat di-share soal menundukkan pandangan nggak? Atau pernah diomelin orang gara-gara menundukkan pandangan? Atau disalahpahami gitu?

@gikalogika
Atau menundukkan pandangan karena nggak nyaman waktu ada orang yang lihat kita terang-terangan (Kayak dikuliti atau ditelanjangi, atau apa lah, whatever you named it)

@gikalogika
Pan.da.ngan (n) hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat, dan sebagainya). Kesimpulannya (lagi-lagi menurutku) pandangan ini sesuatu yang memakan waktu lebih lama ketimbang melihat saja. Memandang itu sesuatu yang lebih menggunakan rasa. Simpelnya, memandang dan melihat itu beda

@gikalogika
Banyak pro-kontra soal menundukkan pandangan ini. Beberapa orang menganggap itu nggak sopan, beberapanya lagi menganggap kalau itu terlalu berlebihan. Yang kita nggak tahu adalah alasan di balik menundukkan pandangan itu

@gikalogika
Dianggap berlebihan karena faktanya anjuran menundukan pandangan ini muncul karena demi menghindari pandangan dari lawan jenis. Biar matanya nggak menjelajah gitu. Biar nggak berlarut-larut merasa kemudian berujung syahwat

@gikalogika
Ah, itu mah gatel aja matanya! Nggak bisa lihat yang cakepan dikit. Atau, ah, nafsunya gampang banget kepancing. Lihat cewek doang masa iya langsung gemeter. Lihat cowok doang masa bisa langsung nafsu?

@gikalogika
Balik ke atas. Melihat dan memandang itu beda.

@gikalogika
Yang aku tau kalau menundukan pandangan ini adalah langkah awal dari mencegah nafsu syahwat. Sepemahamanku, ini bukan berarti pria nggak boleh melihat wanita. Ada ketentuannya juga (mungkin ini maksud dari kalau memahami sesuatu tuh mesti menyeluruh, nggak boleh setengah-setengah).

@gikalogika
Misalkan dalam hal-hal yang diperlukan, yang mengharuskan lelaki dan perempuan berkomunikasi.

@gikalogika
Menundukkan pandangan belum tentu juga berarti dalam kondisi menjalankan anjuran itu. Ada yang karena malu, grogi, emang ngehindarin mata si lawan bicara, bisa jadi juga males banget lihat orang yang lagi didepannya. Hehe. YKWIM lah ya

@gikalogika
Kalau dibilang nggak sopan, balik lagi aja ke alasan kamu menundukan pandangan. Cuma kamu yang tau kalau itu mungkin emang karena males banget ngadepinnya.

@gikalogika
Mungkin (menurutku pribadi) lebih tepatnya menjaga pandangan. In case, percuma kalo menundukkan pandangan tapi hatinya dibiarin gemeteran. LOL

@gikalogika
Menundukkan pandangan ini mungkin salah satu cara dari menjaga pandangan. Memalingkan pandangan mungkin aja lebih efektif, tapi lebih nggak sopan juga kesannya. Gitu menurutku. CMIIW

@gikalogika
"Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa kitab (wahyu) yang memberi penerangan" - Al Hajj (8)

@gikalogika
Ini cuma mau sharing aja, beropini, sama kayak thread-ku yang sebelum-sebelumnya. Kalau aku salah, kurang tepat, boleh kita ngobrol di sini.

Gika memejamkan matanya, menimang-nimang untuk mengunggah tulisan tersebut atau tidak. Gika kerap gelisah sebelum mengunggah sesuatu. Tapi kali ini rasanya berbeda. Bukan gelisah karena apa yang akan dibagikannya ini tidak yakin benar. Kalau karena itu, mungkin Gika tidak akan pernah membuat thread penuh opini seperti ini. Gika selalu menuliskan Correct me if i'm wrong karena memang Gika cukup terbuka untuk berdiskusi hal-hal semacam itu. Ini juga bukan gelisah karena takut dianggap sok tahu. Seumur-umur main Twitter, Gika tak pernah mendapat komentar seperti itu. Hanya Ana yang sering mengatainya sok tahu, anak kecil. Gika tak pernah tersinggung karena memang kadang dirinya sendiri pun merasa kalau dia sok tahu. Setelah Gika terbiasa mengunggah tulisan di thread twitter, tentang apa yang jadi kegelisahan di lingkungannya, yang Gika pikirkan justru jadi; Dia sendiri yang sok tahu atau Orang-orang di sekitarnya yang tidak tahu?

Halogika | Pre-order (2) 21 Desember 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang