PERKENALKAN

16 5 1
                                    

Perkenalan itu tidak terlalu penting bagiku. Asalkan aku bisa berbicara dengannya

Sore ini aku berjalan-jalan di pinggir sungai sambil menghisap rokok dengan niat untuk mencari ide yang sedang menyumbat di otak ku. Barangkali ada duit jatuh kan lumayan bisa buat beli rokok sama kopi.

Sesekali aku menghitung batu yang udah aku lewati. Sungguh pekerjaan yang tidak bermanfaat sekali. Biasanya aku kalau cari ide cuma boker di kamar mandi dan muncul lah ide-ide. Tapi kali ini aku udah menderita kagak bisa boker 2 hari.

Pandanganku teralihkan oleh seorang perempuan yang sedang memainkan jari-jari nya dengan indah diatas sketchbook mungilnya. Aku mulai tertarik untuk melihatnya. Tanpa mengganggu konsentrasi nya, aku diam-diam mendekatinya. Aku memperhatikan kelihaian nya dari belakang. Memang sudah bukan hal luar biasa lagi aku melihat seseorang melukis. Namun ini berbeda. Dia terlihat cantik ketika tangan mungilnya menari diatas kertas putih, dengan noda cat yang membekas ditangannya. Seperti peri kecil, ya aku memulai memuji lukisannya.

"Lukisanmu bagus"

Ucapku pada seorang perempuan yg sedang bercinta dengan sketchbook dan cat air nya.
Perempuan itu hanya menengok dan tersenyum kecil, kemudian kembali memandangi sungai.

"Eh mau gabung pameran lukisan?"
Perempuan itu senyum dan geleng-geleng.

"nggak terimakasih, aku belum jago"

"Emangnya mau tarung sumo harus jago dulu?".

Mungkin percakapan ini sedikit canggung. Ya iyalah kan kita juga belum kenal. Apalagi perempuan itu pasti risih bahkan takut. Sendirian dan di dekati cowok yang penampilannya aneh kayak aku. Atau bisa jadi berpikiran kalau aku pedofil.

"Ada uang 10ribu pecah nggk ?"

Perempuan itu berpikir sebentar, dia sedikit memutar badannya dan menutup sketchbooknya.

"Tenang aku bukan penculik kok, aku takut polisi" aku mengangkat kedua tanganku untuk meyakinkannya.

Dia diam sebentar, lalu merogoh saku celana nya.

"Ini adanya 5000" ucapnya sambil mengeluarkan uang 5000 satu lembar.

"Yaudah aku tuker 10.000 ya"

Perempuan itu masih melongo bingung. Dia terlihat cuek dan ga mau ambil pusing dengan meladeni ku agar aku cepat pergi.

"Trus sisa nya gimana?"

"Simpan dulu aja, kasih pas kamu datang di acara". Aku mulai pergi dari tempat dia

Perempuan itu mengernyitkan dahi dan menyipitkan matanya melihatku menjauh. Mungkin dia berpikir kalau ini aneh. Kenapa coba dia jadi punya utang ke aku. Atau mungkin dia berpikir modus baru untuk berkenalan, entahlah terserah dia berprasangka. Yang pasti, dialah ide yang ku cari. Sebuah perkenalan singkat yang mungkin akan berjalan lama atau bahkan hanya lewat sebentar.

M A N T R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang