Kesialan Bertubi-tubi

33 2 0
                                    

Hei hei... Rya datang bawa cerita baru... Padahal rencana mau kelarin si Coffe Latte 2 tapi ya sudahlah.... Orang nemu inspirasi ya sudah dikeluarin aja daripada mubazir ya kan??

Happy reading semoga pada suka, klo suka minta tolong diklik bintangnya. Thank you... Klo nanyain ending gimana, Rya nggak ngerti... Ini baru nelor idenya...

#####Crazyluv

Pagi cerahku harus diganggu oleh kemacetan yang membuatku terlambat masuk kantor. Tidak bisakah seseorang mengerti kalau hari ini adalah hari yang paling membuatku bahagia. Ini hari ulang tahunku, tidak bisakah semua orang peduli padaku. *Siapa kau, kenapa orang lain harus mempedulikanmu?* Okey, aku tak butuh simpati orang lain, tetapi setidaknya jangan membuat mood baikku berubah menjadi sangat sial.

Kaca jendela mobil kuturunkan dan melongokkan kepalaku, melihat apa yang sebenarnya terjadi. "Pak, emang di depan ada apa? Kecelakaan? Demo atau apa?" tanyaku pada sopir taxi yang berdiri tak jauh dari mobilku. Ia mengeluh dan terpaksa turun dari mobilnya.

"Neng nggak tau? Ada pria memblokir jalan karena dia menolong seekor anjing yang tidak sengaja terserempet truk tadi di depan.“

Mulutku terbuka tak percaya mendapat jawaban dari bapak tadi. "Nolongin anjing sampai jalanan diblokir. Enggak tau apa ini jam orang harus berangkat kerja dan sekolah. Enggak ada gitu yang ngelaporin tuh orang ke polisi, pak?" tanyaku gemas karena sepertinya tidak ada yang berani melawan manusia itu.

"Sudah ada polisi tadi, tapi tetap saja polisi tidak digubris malah disuruh bicara sama pengacaranya" jawab sopir taxi yang pasrah dengan keadaan.

"Astaga. Hari ini moodku tidak boleh berubah hanya gara-gara manusia yang sok jadi pecinta binatang" aku keluar dari mobilku. Kulihat orang-orang hanya mengeluh tapi tidak ada yang berani mengambil tindakan apapun. Kakiku melangkah menuju sumber masalah.

Ternyata memang benar ada seorang pria yang kini sedang membersihkan luka di kaki seekor anjing liar, karena wujudnya yang tak terawat dan kotor. "Tuan pecinta binatang, tidak bisakah anda menyingkirkan mobil anda dan menepikannya. Jalan ini bukan milik anda sendiri dan jalan ini milik umum. Bisakah anda menghargai orang lain juga? Mereka juga punya kepentingan lain bukan hanya anda saja yang boleh menggunakan jalan ini" ucapku penuh penekanan menahan emosiku.

Pria yang sempat menoleh padaku saat kupanggil, kini dia kembali fokus dengan kaki anjingnya. Ia membalutnya dengan perban. Lalu menggendongnya kemudian berdiri di hadapanku sambil mengelus kepala anjing kotor itu. Ia tersenyum miring padaku. "Kenapa aku harus peduli, toh mereka sama sekali tidak peduli dengan hewan semanis ini. Ah... Kau juga salah satu dari mereka? Sekarang aku sudah selesai" ia memasuki mobilnya dan berlalu begitu saja.

Sialan. Ada ya, manusia seangkuh itu? Walaupun dia menyukai binatang, setidaknya pikirkan orang lain juga, tidak memblokir jalan seperti itu. Hufth.... Ya ampun manusia itu. Semoga aku tidak bertemu lagi dengannya.

Akhirnya semua mobil yang berhenti bisa kembali berjalan dan akupun segera memasuki mobilku. Aku sudah hampir terlambat, masuk kantor sepuluh menit lagi, sedangkan jalan yang kutempuh memerlukan waktu 20menit. Double Sial.

Setelah dua puluh menit, aku tiba di basement dan segera turun dari mobil, bergegas ke ruang absent atau bos akan memberiku surat peringatan jika waktu terlambatku lebih dari setengah jam. Setelah mencapai lift kutekan tombol terbuka beruntungnya lift berada di bawah dan aku tidak perlu menunggu lama. Setelah memasukinya kututup pintunya namun seseorang membukanya kembali, walaupun sedikit kesal, namun orang ini memiliki nasib yang sama denganku. Jadi setidaknya kita merasakan penderitaan yang sama. Namun ketika melihat wajah yang menekan tombol barusan, membuatku kesal setengah mati.

CrazyLuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang