Hukuman

22 2 0
                                    

Seperti yang sudah kubilang, ini cerita update suka-suka dan nggak janji update sering ya...tapi terima kasih buat yang sudah mampir dan ninggalin jejak. Selamat membaca lanjutan ceritanya.

#####Crazyluv

Seperti yang diperintahkannya kemarin. Aku mempersiapkan ruangan rapat. "Eh, kog kamu Cherr...ini kan tugasku sebagai sekretaris GM?" ucap gadis yang baru saja masuk ke ruangan yang sedang aku persiapkan untuk rapat.

"Itu dia, tapi kemarin Pak Orion yang menyuruhku mempersiapkan ruangan rapat untuk hari ini. Tak apalah, anggap aku membantu pekerjaanmu. Lakukanlah pekerjaanmu yang lain, di sini biar aku yang urus" ucapku pasrah.

Lagipula aku juga tidak bisa membantah perintahnya. Ngomong-ngomong soal membantah bukannya kemarin aku baru saja membantahnya. Sialan. Bagaimana nasibku nanti? Kemarin aku meninggalkannya dengan kesal. Siapa suruh dia menyamakanku dengan binatang peliharaannya. Maniak sok itu, sungguh tak punya hati.

"Baiklah kalau begitu, terima kasih ya" ucap Dilla yang kemudian meninggalkan ruangan membawa berkas-berkas ditangannya.

Hufth..... Aku harus kuat, ucapku menyemangati diriku sendiri. Aku harus bertahan demi adik-adikku.

Pintu terbuka dan seketika membuatku menoleh, padahal aku sedang membenarkan letak lcd dan laptop yang nanti akan digunakan presentasi. Wajah pria tampan sejuta umat. Astaga rambut spiky, jas putih dan kemeja biru langit yang dipadukan dengan celana putih melekat pada tubuh tingginya. Oh God, kenapa Engkau menciptakan manusia seperti ini? Dia seperti malaikat yang jatuh ke bumi. Apalagi melihat hidung mancung dan bola mata coklat indahnya juga alis hitam tebal itu, oh Tuhan dia terlalu sempurna kalau saja ucapannya tak sepedas sebelumnya apalagi kelakuan maniaknya.

"Kamu datang juga ternyata, baguslah aku jadi tidak memecatmu karena kelakuanmu padaku kemarin" ucapnya sarkas. "Aaa... Kalau sudah selesai, nanti makan siang tolong pesankan tempat. Aku mau makan di restoran jepang dan setelah itu, jangan lupa untuk membelikan makanan Jollie, akan kukirimkan pesan padamu, nama makanan yang biasa dimakannya. Kalau sudah paham, kamu bisa kembali bekerja. Dan kurasa kepala pemasaran akan memanggilmu" ucapnya panjang lebar dengan pesan menyuruhku. Sebenarnya aku ini karyawannya atau pembantunya?

"Baik, saya akan mengerjakannya. Kalau begitu saya permisi dulu" sahutku pasrah. Bodohnya aku, kenapa pasrah begitu saja atas perlakuan bos yang semena-mena ini?

"Tunggu sebentar" serunya. Belum juga aku selesai membalikkan badan tubuhku sudah direngkuh dalam pelukkannya. Astaga, dia memelukku lagi.

"Maaf Pak Ori...on" Dilla masuk dan terkejut dengan pemandangan di depannya. Kudorong tubuh pria yang wanginya manis seperti aroma vanilla.

"Kubilang tunggu sebentar" ia mengeratkan pelukkannya kemudian menarik napas dalam-dalam seperti menyerap aroma tubuhku lalu melepaskanku setelah dia puas dan mengusak rambutku sayang. Dia menjadikanku binatang peliharaannya. Sialan.

"Kamu bisa kembali bekerja" ucapnya.
Sial, ini memalukan. Kutundukkan kepalaku dan tidak ingin menunjukkan wajah merahku pada Dilla yang menyaksikan perlakuan si maniak sok pecinta binatang padaku.

Terkutuk kau Orion, seruku dalam hati.

Kakiku berjalan lebih cepat menuju kantorku, aku ingin melampiaskan emosiku untuk saat ini. Lebih baik jika Nathan menemuiku. Aku bisa memarahinya habis-habisan dan dia akan baik-baik saja. Anak itu tong sampah kekesalanku. Apa ini balasan karena selama ini menganggap Nathan sebagai tong sampahku? Tapi Nathan dengan rela hati, ikhlas menerimanya, katanya.

"Hai Cherry.." sapa manusia paling beruntung di dunia ini karena mengenalku.

"Nathaaaannnnn....." seruku kemudian menggigit lengannya.

CrazyLuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang