32. Can't Believe

12.9K 1.6K 172
                                    

Muka Delvita masih ditekuk saat mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Delvita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muka Delvita masih ditekuk saat mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Delvita.

Delvita kesulitan buka pengait helm. Biasanya dia akan berisik minta tolong Resaka bukain, tapi kali ini ya tetap diam soalnya lagi bad mood.

Lengkap sudah, bad mood dan PMS jadi satu kesatuan yang utuh.

Resaka langsung peka dan bantu Delvita copot pengait helm tanpa Delvita minta.

Waktu helm-nya udah lepas, rambut Delvita jadi agak berantakan. Resaka bantu merapikan rambut Delvita yang belakangan ini bertahan dengan warna hitam.

"Habis ini langsung tidur. Ga usah mainan hape dulu." weling Resaka.

Delvita mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Setelah itu Delvita sibuk melepaskan jaket bomber milik Resaka. Resaka minjemin, soalnya emang beneran dingin banget di jalan.

Resaka tidak membiarkan Delvita cuman pakai kemeja. Tadi pas berangkat ngeyel, ga mau pakai jaket karena katanya gerah.

Jadilah Resaka yang kemejaan doang pas pulang. Dingin sih, dingin banget malah. Tapi asal Delvita terhangatkan dengan jaket bomber miliknya, Resaka tenang.

"Makasih." ujar Delvita pelan.

"Sama-sama." Resaka mengenakan kembali bomber tersebut.

"Hati-hati." celetuk Delvita. Delvita sadar banget kalau barusan itu dia sama Resaka kaku banget kayak orang baru kenal.

"Iya, Del." Resaka naik kembali ke atas motor byson miliknya. Lalu Resaka segera tancap gas.

Delvita masih berdiri di depan gerbang, Resaka masih bisa lihat dari spion.

Ooo

Seminggu sebelum Resaka sidang, Delvita tidak pernah kelihatan batang hidungnya. Selama hampir seminggu itu juga Delvita memang sengaja tidak mau lihat muka Resaka. Bawaannya mau nangis.

Bawaannya mau nyegah dia jangan ke Riau. Bawannya pengen doa yang jelek-jelek kayak, semoga Resaka ga lulus ujian skripsinya. Kan jahat banget, ya?

"Res, bagi tips cepet ngerjain skripsi lah." Wildan yang baru balik dari tempat mbahnya itu langsung meneror Resaka dengan pertanyaan tentang tips skripsian cepat.

"Ngeluh, ngerjain, ngerjain, ngerjain."  jawab Resaka seadanya.

Resaka sama juga dengan mahasiswa lain. Yang kesel setiap disuruh bolak-balik revisi. Yang kesel kalau dospem mendadak ngebatalin janji bimbingan. Sama aja pokoknya.

Ngeluh less, do more adalah prinsip yang dipegang teguh Resaka selama ngerjain skripsi.

Sekesel-keselny Resaka sama ketidakpastian yang berhubungan sama dospem, itu ga lantas bikin semangatnya kendor.

RESAKA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang