The truth is, we all face hardships of some kind, and you never know the struggles a person is going through. Behind every smile, there's a story of a personal struggle.
- Adrienne C. Moore
Mereka berempat berangkat ke bandara dengan suka cita karena berhasil memenangkan lomba tentang enterpreneurship yang beberapa minggu terakhir membuat sibuk hingga kurang tidur.
Sekarang semua itu terbayarkan karena mereka bisa mengharumkan nama kampus sekaligus memperoleh hadiah berupa uang tunai 50 juta. Harusnya mereka berlima dengan dosen pembimbing, tetapi dosen mereka masih ada acara di Jakarta sehingga masih tinggal sampai beberapa hari ke depan.
"Terima kasih atas kerja keras semuanya." Pratita, teman seangkatan Resaka, berterima kasih kepada semuanya yang sudah bersedia menguras pikiran dan tenaga demi memenangkan lomba yang mempertemukan mereka dengan wakil-wakil dari universitas hebat pula.
Tadinya mereka tidak menyangka bisa menyabet juara satu karena lawan mereka di final juga merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia.
Mereka berempat sukses membuktikan jika perwakilan kampus mereka jauh lebih berkompeten dari pada lawan sehingga almamater pasti sangat bangga dengan pencapaian mereka.
"Lo kenapa, Lia? Perasaan gue perhatiin dari tadi lo diam aja." Jaka–teman seangkatan Thalia sekaligus teman sekamar Resaka–angkat bicara mendapati Thalia tidak begitu antusias dengan kemenangan ini.
Tidak dapat dipungkiri, Resaka juga merasakan hal yang sama. Thalia lebih banyak diam, mungkin gara-gara semalam, pikir Resaka kemudian. Tapi setelah dipikir-pikir kembali, ia merasa terlalu besar kepala.
"Ga apa-apa kok." Thalia berhasil berkilah, namun Pratita segera menyentuh kening gadis itu karena melihat adik tingkatnya tersebut begitu pucat sore hari ini.
"Ya Allah, Lia. Kamu panas." ucap Pratita dengan nada geger.
"Tadi aku udah minum paracetamol sebelum ke sini kok, Kak."
Resaka ikut menyentuh kening Thalia dan benar saja, suhu tubuhnya tinggi.
"Kayaknya cuman masuk angin. AC hotel dingin banget." Thalia mengeratkan jaket yang dikenakannya.
"Gimana ini?" Pratita meminta pendapat pada Resaka dan Jaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESAKA [Terbit]
قصص عامة[Sudah Terbit! Ready Stock] "Namanya juga berjuang demi keutuhan hubungan. Bosan dan capek itu wajar, yang penting adalah bagaimana kita mengatasi kebosanan itu supaya tetap tinggal. Kalau bosan lalu pergi, kita nggak ada bedanya sama binatang."...