Sementara itu di kediaman Delvita, cewek itu sedang berada di titik galau bukan main. Nangis capek, ga nangis aneh. Iya, rasanya udah bosen banget nangis. Setiap keingat Resaka, bawaannya mau nangis.
Padahal nanti malam mereka mau farewell, masa iya mau nangis terus? Itu yang dari tadi dipikirin sama Delvita. Delvita sedang memikirkan bagaimana caranya supaya dia ga serentan itu buat mewek. Cengeng banget!
Sampai mata Delvita melirik korsa fakultas ekonomi yang ia gantung. Terlihat dengan sangat jelas ada nama lengkap Resaka di situ. Korsa berwarna gelap itu sudah lama di rumahnya. Resaka minjemin, karena Delvita sering main di kontrakan, mandi, tapi ga bawa baju ganti.
Delvita sudah request sama Resaka, "Res, korsa kamu buat aku aja, ya." dan Resaka ngebolehin. Lagian habis lulus, korsa mau buat apa sih? Foto angkatan juga udah kok.
Delvita peluk erat boneka kelinci berkacamata pemberian Resaka yang ia beri nama sama dengan pemberinya, Resaka Doll. Nangis lagi lah Delvita. Matanya sampai perih.
Delvita menarik napas panjang, "Ayolah, Del, jangan nangis terus. Capek tahu ga sih." Delvita bermonolog, mengajak dirinya berkompromi untuk tidak cengeng!
Delvita meraih fotonya dan Resaka yang ia bingkai. Lucu sekali, bukan foto berdua, tapi pas foto yang dijejerin, saking susahnya mau foto bareng sama Resaka.
Delvita ketawa pelan, ketawa sedih. Ingatan manis pahitnya selama bareng Resaka tiba-tiba terulang di kepalanya. Serentetan momen bersama Resaka satu demi satu berkujung ke video player di kepala Delvita.
Air mata Delvita mengucur deras tanpa bisa dikontrol dengan akal sehat.
Ingatan itu...
Sudah sangat sore, sudah hampir gelap langit kala itu. Suasana kampus teknik tidak seramai jam kuliah, tapi tetap ramai juga sih soalnya dari berbagai jurusan masih pada bertebaran di setiap sudut kampus.
Resaka sudah menunggu Delvita cukup lama di parkiran, tapi Delvita tidak kunjung memberi jawaban. Resaka telepon berulang kali juga tidak diangkat. Akhirnya Resaka memutuskan main ke DTMI alias Departemen Teknik Mesin dan Industri.
"Sori, tahu Delvita?" tanya Resaka pada mahasiswa yang masih di ruangan dekat pintu masuk.
"Tahu tahu tahu. Sekelas tadi. Gimana?"
"Oh, sekarang Delvita nya di mana ya? Apa rapat atau gimana?"
"Kurang tahu ya tadi kayaknya dia keluar sebelum kelas selesai terus gue lupa deh. Coba cek ruangan situ." ia menunjuk salah satu ruangan dan Resaka mendatangi ruangan itu segera.
Sepi.
Tapi Resaka melihat ada totebag-nya Delvita. Totebag hitam dengan tulisan Your Future Mechanical Engineer warna putih.
"Tasnya masih di sini." Resaka angkat tasnya. "Hapenya juga." dan menemukan ada hape di bawah tas. "Delvita ke mana." jantung Resaka agak bereaksi karena ini sangat aneh. Delvita di mana? Apa diculik?
KAMU SEDANG MEMBACA
RESAKA [Terbit]
General Fiction[Sudah Terbit! Ready Stock] "Namanya juga berjuang demi keutuhan hubungan. Bosan dan capek itu wajar, yang penting adalah bagaimana kita mengatasi kebosanan itu supaya tetap tinggal. Kalau bosan lalu pergi, kita nggak ada bedanya sama binatang."...