Noura sibuk mengelus-elus beberapa kelinci yang ada di pangkuan dan di depannya. Dia tahu, Arva sangat suka pada kelinci. Dia sering diajak Arva untuk menemani sahabatnya itu ke toko hewan hanya untuk membeli makanan kelinci dan dia tidak tahu, ternyata Arva mempunyai banyak kelinci. Bila dihitung jumlahnya pasti lebih dari lima puluh ekor.
Mirip peternakan kelinci. Berbagai spesies kelinci di seluruh dunia ada di taman ini.
Noura bangkit dari rumput, lalu duduk di kursi. Ternyata Orlan telah kembali dan di meja telah tersedia beberapa buah apel. Noura mengambil satu buah apel, lalu memakannya. Noura memalingkan wajahnya dari Orlan yang terus menatapnya. Noura sudah bilang, bukan? Kalau dia malu bila Orlan menatapnya seintens itu. Noura melihat pekarangan bunga yang jauh di belakang sana. "Orlan, aku ingin memetik bunga mawar itu. Apakah boleh?"
Orlan mengangguk. "Tentu saja boleh."
Noura tersenyum senang. Dia mendekati puluhan bunga mawar yang berwarna biru. Dia memetiknya dengan hati-hati agar tidak terkena durinya.
"Kau menyukai bunga mawar biru?" tanya Orlan yang sudah berdiri di samping mate-nya itu.
Noura terkesiap kaget. "Ya. Biru merupakan warna kesukaanku."
Informasi baru tentang Noura baru dia dapatkan. Orlan akan menyimpannya dalam ingatan.
Noura menoleh ke sekumpulan bunga mawar merah, dia tersenyum pahit. Wajahnya seketika murung. Sekilas kenangan terlintas dalam ingatannya, mata Noura melebar. Barusan dia bilang apa? Suka warna biru? Oh, bagaimana ini?
Orlan yang melihat gelagat aneh Noura, mengerutkan dahinya. "Ada apa?"
Noura menoleh. "Ah, tidak apa-apa. Aku juga suka dengan warna merah. Sebenarnya warna biru merupakan warna kesukaan Lucia. Aku sangat merindukannya." Noura tersenyum manis. Dia tidak boleh ketahuan, bila dia sedang berbohong.
Dahi Orlan berlipat ganda. Jadi yang benar mana? Warna biru atau merah? Tapi kenapa tadi saat Noura melihat warna merah, wajahnya terlihat sedih. Apa dia salah lihat?
Orlan hanya mengangguk. Dia jadi memikirkan percakapannya dengan Jay barusan. Kenapa dia jadi ragu dengan Putri Noura yang berada di sebelahnya ini.
Sekelebat kenangan muncul dalam benaknya. Putri Noura yang dahulu Orlan temui, wajahnya itu datar dan tatapan matanya tajam. Tidak pernah tersenyum. Orlan pernah bertemu tiga kali.
Lalu Noura yang sekarang. Kenapa berbeda? Banyak senyum dan juga ramah. Walau memiliki kesamaan, yaitu sama-sama misterius. Tidak. Sepengetahuan Orlan, vampir memang selalu misterius. Mereka seperti menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh makhluk dari bangsa lain.
"Aku tidak tahu kalau Arva berternak kelinci dan menanam bunga mawar dengan semua warna sebanyak ini." Noura memetik bunga warna merah dengan hati-hati. Hatinya terasa tersobek hanya dengan melihat bunga mawar merah ini.
Aku sangat merindukanmu. Maafkan aku. Sungguh aku tidak tahu apa-apa. Semua ini akan berakhir. Ya, tunggu sebentar lagi. Batin Noura berkecamuk. Dia menghirup dalam-dalam aroma bunga mawar merah yang berada di genggamannya itu.
Orlan memperhatikan Noura tanpa berkedip. Kenapa dia jadi curiga pada Noura yang ada di hadapannya ini? Pikiran Orlan menjadi kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is a Vampire Princess (TAMAT)
Fantasy(Fantasy Story) -Belum direvisi- Bukan lagi rahasia umum, jika bangsa vampir dan manusia serigala itu tidak pernah akur. Kedua bangsa tersebut saling menganggap bahwa bangsa mereka yang paling terbaik. Namun, bagaimana jadinya kalau ternyata mereka...