Dari awal Lucia datang ke Redwood Pack. Orlan selalu mengajak Lucia sarapan di dekat kolam renang, makan siang di ruang kerja, dan makan malam di ruang makan bersama kedua orang tua Orlan.
Lucia makan apa? Saat sarapan, makan dua buah apel. Makan siang, ice cream rasa cokelat dan vanila. Makan malam, satu tangkai buah anggur merah. Ia minum darah hewan seminggu sekali. Ia sudah berikrar sumpah, tidak akan meminum darah manusia. Tidak seperti Nancy dan Darren yang minum darah manusia sebulan sekali, dan Vander satu tahun sekali.
Sebenarnya, Lucia sungkan kepada kedua orang tua Orlan. Bagaimana tidak? Ia diajak Orlan sarapan di dekat kolam renang, sedangkan kedua orang tua Orlan sarapan di ruang makan. Ia sudah meminta Orlan untuk sarapan saja bersama Jorge dan Garnet, tapi Orlan keras kepala. Dikarenakan Lucia malas berdebat, ia menurut saja.
Kolam renang seluas 50 meter itu, selalu menggoda Lucia untuk berenang menikmati air yang ada di dalamnya. Tetapi karena ia malu dengan Orlan dan orang tua Orlan, ia memendam keinginannya itu. Mungkin, lain kali saja.
Bila kalian penasaran Lucia tidur di mana? Ya, pastinya di kamar Orlan. Padahal Lucia tidak mau, ia ingin tidur sendiri. Ia memohon dengan menampilkan wajah memelas dan pupy eyes pada Orlan, tapi tidak mempan. Orlan malah menatapnya dengan sangat datar dan dingin. Membuat bulu kuduk Lucia meremang dan ujung-ujungnya Lucia menurut lagi.
Bukannya apa-apa, sepanjang hidup Lucia, ia selalu tidur sendirian. Pernah sekali saja tidur dengan Noura, menemani Noura yang sedang sakit. Tetapi jangan berpikiran yang tidak-tidak, ya. Meskipun tidur satu kamar dengan Orlan. Lucia dan Orlan tidak melakukan apa pun! Ingat itu.
Saat datang ke Redwood Pack, baik Lucia maupun Darren. Keduanya tidak membawa baju sama sekali. Hanya membawa diri, dompet, dan ponsel.
Setelah menemui warga pack untuk membenarkan berita yang beredar tentang hubungan keduanya, sekaligus memperkenalkan Lucia sebagai mate-nya Orlan. Orlan membawa Lucia ke mall yang ada di pack. Berbelanja segala macam pakaian, sepatu, dan tas. Pakai uang siapa? Uangnya Orlan. Padahal Lucia sudah bilang, uangnya lebih dari cukup untuk membayar. Tapi Orlan dengan sombongnya berucap, 'Aku punya uang yang sangat banyak. Untuk siapa lagi uangku ini, kalau bukan untuk kamu.' Saat itu, rasanya Lucia ingin menjitak kepala Orlan.
Lucia menatap Orlan yang baru datang dan duduk di sebelahnya, Orlan sedang menggulung kemeja putihnya sampai ke siku. Orlan memang menyuruh Lucia untuk duduk di sofa yang ada di dekat kolam renang terlebih dahulu, karena Orlan ada urusan sebentar.
Lucia memandangi kembali kolam renang yang airnya sangat jernih dan tenang. Kolam itu dalamnya sekitar satu setengah meter.
Dua omega perempuan datang dengan membawa nampan yang berisi dua buah cangkir kopi, omelet, dan dua buah apel. Mereka meletakkan ke atas meja dengan wajah tertunduk. Lucia memandangi kedua omega perempuan itu yang terlihat masih muda. Setelah selesai, kedua omega itu pamit pergi.
Orlan mengambil piring berisi omelet. Lucia mengambil apel segar yang dipetik langsung dari pohon.
Baru saja Lucia membuka mulutnya untuk menyantap apel, Orlan merebut apel itu dari genggaman tangan Lucia. Lucia memelotot jengkel.
"Kembalikan apelku!" Lucia ingin mengambil apelnya kembali, tapi tangan Orlan menjauh, sehingga ia tidak bisa mengjangkaunya.
"Harus dibiasakan, apelnya dipotong terlebih dahulu, Sayang." Orlan mengecup bibir Lucia yang manyun. Gemas sekali melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is a Vampire Princess (TAMAT)
Fantasy(Fantasy Story) -Belum direvisi- Bukan lagi rahasia umum, jika bangsa vampir dan manusia serigala itu tidak pernah akur. Kedua bangsa tersebut saling menganggap bahwa bangsa mereka yang paling terbaik. Namun, bagaimana jadinya kalau ternyata mereka...