BADMINTON LOVE

3.5K 99 1
                                    

" Aku berangkat dulu ya. Ntar telat lagi. Hari ini kan hari pertama aku di SMA. Dah papa, dah bunda. " ujarku sambil setengah berlari menuju garasi.

" Nita, sarapan dulu. Nanti Maag kamu kambuh lho nak. " ujar Bunda dari dapur.

" Ntar aja lah bun, Nita nanti makan di kantin aja. Dah papa dah bunda. Nita berangkat ya. "

Aku pun sampai di SMA dan SMP Bhakti Bangsa Bandung sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Dan untungnya aku gak terlambat.

" Heh lo, cewek yang pake tas warna hitam. Sini! " teriak seorang cowok yang memakai jas almamater berwarna hijau yang berarti anak kelas XI. Sedangkan untuk anak kelas X memakai jas berwarna merah dan anak kelas XII berwarna biru.

Tiba – tiba bahuku di tepuk dari belakang. Sepertinya dia juga anak kelas satu, karena dia juga memakai jas almamater warna merah sepertiku.

" Eh, lo di panggil sama kakak yang cowok tuh. " ujarnya sambil menunjuk tempat orang yang sambil menatapku. Aku pun beranjak pergi menemui kakak yang kutahu bernama Neo sang ketua Osis dan salah satu pendiri genk " The Zodiac Four " selain Nickolas Handoko dan Kharisma Putri Nugraha yang sangat berpengaruh di sekolah ini.

" Elo ikut gue! Nick, Ima Ikut gue. " kami pun menuju danau di belakang sekolah yang kutahu adalah tempat berkumpulnya "The Zodiac Four".

" Elo! Nama loe adalah Pranita Alsyafindy Riska. Masuk ke SMA Bhakti Bangsa dengan jalur prestasi Bulutangkis. Bener? " ujar kak Neo.

Hening.

" Jawab! Loe punya mulutkan! " bentak seorang cewek yang kutahu namanya adalah Ima.

" Hei, udahlah. Jangan marah – marah. Kasian dia. Dia juga gak tau kan apa masalah kita. Oh ya, Jawab aja pertanyaan Neo sebelum dia ngamuk lagi. " ujar Nick sambil tersenyum namun terasa acuh.

" Iya kak, aku memang masuk dengan jalur prestasi. "

" Heh! Loe denger ya. Mulai sekarang, jangan harap elo bisa main bulutangkis di sekolah ini selama gue masih ada di sekolah ini. Dan jangan tanya alasannya. " ujar Neo.

" Tapi kenapa kak? Aku gak merugikan siapa – siapa kan? " ujarku protes. Kulihat Nick menggelengkan kepalannya sambil tersenyum menatapku. Dan menandakan supaya aku tak membantah ucapan Neo.

" Diam! Gue bilang jangan nanya. Loe jangan pernah sekali – sekali membantah anak – anak "The Zodiac Four" ngerti loe! Nick, Ima, cabut sekarang! "ujarnya sambil berlalu.

" Elo, masuk kelas aja sekarang. Pelajaran kedua udah mau mulai. Dan kalau guru nanya elo dari mana, bilang elo habis di panggil sama kami semua. " ujar Nick sambil tersenyum dan mengacak – acak rambutku gemas sambil menyusul Neo. Aku pun segera kembali ke kelasku yang berada di lantai dua yang satu lantai dengan anak – anak kelas XI IPA.

*****

Untunglah Bu Sarah, guru yang mengajar geografi di kelasku sama sekali tidak mempermasalahkan ketidakhadiranku di mata pelajaran beliau yang pertama setelah beliau tahu aku di panggil oleh " The Zodiac Four ". Kami pun melanjutkan pelajaran di jam Kedua.

Namun aku masih kepikiran mengapa anak – anak " The Zodiac Four " yang melarang keras aku untuk bermain bulutangkis. Saat istirahat, aku segera ke meja Rio, yaitu ketua kelasku yang baru dipilih tadi.

" Rio, sorry, gue mau nanya sedikit dong sama elo. Bisa? " ujarku sambil duduk di sampingnya.

" Silahkan. Apa Nit? "

" Loe pasti kenalkan sama Anak – Anak " The Zodiac Four "? Secara loe sejak SMP disini. Kok mereka ngelarang gue main bulu tangkis sih? Trus, kenapa namanya " The Zodiac Four "? Mereka kan Cuma bertiga. Tolong jelasin sama gue dong. "

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang