Dera napas lirih mengiringi langkah kaki tertatih-tatih milik si pemuda. Luka pada tubuhnya bertambah. Jika awalnya tubuhnya dipenuhi lebam kebiruan di bagian perut bahkan wajah, kini kakinya mulai mengeluarkan darah. Bukti kalau aspal tidak ingin berbaik hati padanya dan melukai kaki yang menjadi penopang tubuhnya.
Seakan kurang banyak penderitaannya, langit mengejek dengan menangisinya, membiarkannya menggigil dan basah. Pemuda itu mengeratkan selimut tipis yang menutupi bagian atas dari tubuhnya yang terekspos. Air matanya tertutup dengan senpurna oleh tangisan langit, namun matanya yang membengkak tidak bisa ia sembunyikan.
Sampai pada satu titik, si pemuda menghentikan langkahnya. Ia tidak punya kuasa untuk melanjutkan langkah kakinya yang tanpa arah. Ia berjongkok, memeluk lututnya erat, dan membiarkan bibirnya mengeluarkan isakkan yang sedari tadi di tahan.
Entah apa yang akan terjadi padanya. Satu hal yang pasti, ia tidak ingin kembali ke neraka berkedok cinta yang selama ini membutakannya. Cinta macam apa yang membentuk luka-luka fisik di tubuhnya?
Atau Jung Jaehyun yang salah mengartikan cinta?
Jaehyun mengangkat kepalanya kala merasakan hujan berhenti membasahi surai mahoninya. Mungkinkah hujan bersimpati dan menghentikan tangisannya?
Tidak, bukan.
Ia menatap sepasang kaki yang dibalut celana hitam. Sosok itu memayungi Jaehyun dari hujan, mungkin ia tidak menyadari tubuhnya sendiri tidak berada di dalam naungan payung transparan itu.
Kepalanya semakin terangkat dan di sanalah ia melihat tatapan penuh dengan kekhawatiran.
Tatapan yang sudah lama tidak ia lihat.
"Apa kau baik-baik saja?"
1004 oleh nebula
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jung Yoonoh sebagai Jung Jaehyun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
