Rencana Balas Dendam

574 86 263
                                    

~Mexico City, 28 tahun yang lalu~

Lelaki berusia sekitar empat puluh tahun itu berbicara dingin dengan telepon genggam menempel di telinga, sementara tangannya masih asyik mengarahkan rokok ke mulutnya, menyesapnya kuat lalu membumbungkan asap putih tipis.

"Bagaimana, Miguel?"

"Mereka mendapatkan anggota keluarga baru seperti yang Anda perkirakan, Tuan. Sepasang kembar, putra dan putri," jawab lelaki muda berjas sneli itu di ujung saluran telepon.

"Lalu apa yang harus saya lakukan, Tuan? Apa rencana Anda selanjutnya?" imbuhnya.

"Menarik sekali, sangat menarik! Kupikir Dewi Fortuna sedang menaungiku." Lelaki itu tersenyum miring.

"Aku menginginkan anak laki- laki itu, bawa dia padaku. Ingat Miguel, lakukan dengan bersih! Jangan ada jejak! atau kepalamu akan kulubangi dengan tanganku sendiri," lanjutnya.

Ia mengusap senjata api yang tersimpan di sebuah kotak, membuka penutupnya kemudian mengangkat dan memerhatikannya, sebelum akhirnya meletakkan kembali.

"Ya, Tuan. Anda bisa mengandalkan saya.”

Laki-laki itu tersenyum curang, mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga memutihkan buku jarinya.

“Kau akan membayar lebih dari yang kau perkirakan, Bob. Kau mungkin tidak menyadari bagaimana aku mendepakmu dari hospital yang dulu adalah simbol kejayaanmu. Tapi, lihat sekarang! dengan mudah aku mendapatkannya. Dan aku telah menyiapkan kejutan yang lebih fantastis untukmu di masa mendatang. Aku tidak sabar menunggu saat itu, Berengsek!”

********

Mexico City, saat ini.

Jack memasuki ruangan Davee, Meskipun Ia menduduki tempat terpenting di National Company, dia tetaplah sosok yang suka bertindak sesuka hati. Kadang malah sengaja membebankan beberapa pekerjaan pada Davee dengan penuh intimidasi. Jack tak terlalu berminat mengurus perusahaan, tapi sang ayah yang diktator itu selalu memaksanya. Pun, ia tahu, Davee memiliki dedikasi yang tinggi pada perusahaan, dan dia tidak akan berkhianat sebab ayahnya telah banyak berkontribusi di setiap aspek perekonomiannya.

"Hai, Jack! Perkenalkan, Ini sekretaris baru di kantor kita, sekretarisku,” kata Davee seraya memperkenalkan seorang wanita muda di sampingnya.

"Ammy Lawrence." Wanita itu mengulurkan tangannya.

Jack menyambut uluran tangan si gadis jelita. Memandanginya dengan tatapan misterius yang khas, untuk beberapa saat lamanya ia menahan tangan gadis itu dalam jabatan. Menyunggingkan senyum memesona yang selalu menjadi damba para wanita. Mengerling nakal baru akhirnya melepaskan tangan sekretaris cantik itu.

"Kau tak cocok jadi sekretaris, mau pekerjaan yang lebih mudah? Misalnya menjadi pelacur pribadiku? Kulihat kau sangat menarik." Jack berdecak, memerhatikan lekuk tubuh Ammy dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia bersiul lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Tatapannya yang mesum membuat Ammy sedikit kurang nyaman.

Sorry, Cause I love you  (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang