Perkenalkan namaku Andi Nadya Maheswari, aku biasanya di panggil Ody. Aku anak dari seorang Tentara berpangkat kolonel. Hidup dengan keluarga yang sederhana yang tinggal di salah satu asrama tentara.
Aku memiliki satu kakak laki laki yang sekarang sedang menempuh pendidikannya di AKMIL, kakak laki laki ku lebih tertarik untuk mengikuti jejak ayah ku, sedangkan aku masih belum menentukan kemana aku akan melanjutkan pendidikan ku.
Aku layaknya anak SMA pada umumnya, bagaimana aku menjalani hari hari ketika aku baru saja masuk salah satu SMA favorit di kota makassar. minggu depan porseni di laksanakan untuk menyambut hari kemerdekaan.
Sungguh banyak sekali kakak kelas yang datang mampir di kelasku, mereka bergantian untuk mempromosikan makanan atau pun stiker yang mereka jual.
Aku sedang mendengar kan lagu di kelas tiba tiba saja aku melihat seseorang yang masuk dan berbicara, tapi hanya beberapa siswa yang memperhatikannya yang lain tetap saja asik untuk mendengarkan lagu.
Jika boleh aku memujinya, sungguh dia sangat tampan, cara berbicara yang sangat sopan, dia sangat manis saat tersenyum.
"maaf sebelumnya, kalau kalian yang di kelas ini mau di hargai kakak kelas, maka hargai juga kami yang sedang berbicara di depan".ucapnya suaranya naik satu oktaf dari sebelumnya.
"baru saja mau di puji tampan, manis, dan berwibawa, sekarang udah bentak bentak, aku jadi tidak suka dia."ucapku dalam hati.
Selanjutnya aku berdiri menuju cermin yang ada di kelasku, merapikan helaian rambut yang menghalagi wajah ku.
Setelah pulang sekolah, aku langsung mandi dan ganti baju, setelahnya aku duduk di teras rumah. Entah bagaimana datangnya aku memikirkan kakak kelas yang songong tadi, dengan cepat aku menepis agar tidak terlalu lalu memikirkannya.
Dari pada aku memikirkan nya lebih baik aku istirahat saja, mempersiapkan diriku untuk mengikuti beberapa rangkaian acara saat porseni nanti hari senin.
🐣🐣🐣
Hari ini adalah pembukaan porseni, masing masing kelas menampilkan penampilan terbaik, sejujurnya aku sangat senang tapi aku juga merasa sedikit deg deg-an.
"ody, gimana udah siap belum untuk jadi perwakilan kelas? ". Ucap devi seraya menatap ku.
"hah? Emangnya aku perwakilan sebagai apa?". Tanya ku dengan mimik muka yang bingung.
"astaga, kamu lupa? Kamu itu di tunjuk perwakilan untuk menyanyi". jawab devi sambil menepuk jidat.
Aku diam, bagaimana bisa aku menyanyi nantinya? Bahkan aku belum latihan sekalipun. Aku jadi tidak percaya diri untuk itu. Oh iya, aku lupa memperkenalkan sahabatku yang tadi, namanya devina salsabillah. Dia sahabat ku dari kecil.
Aku mencoba percaya diri sebelum naik ke panggung, ya tuhan aku sangat gugup. Devi membantuku dalam memperbaiki tataan rambutku, dia juga memberikan energi positif agar aku tidak gugup dan tidak demam panggung.
Aku membawakan lagu Cinta Sejati-Bunga Citra Lestari, entah liriknya yang terlalu dalam atau aku yang terlalu menghayati, aku menangis saat menyanyikan nya. Aku mendengar suara tepukan tangan. ah malu sekali aku, pasti banyak yang akan mencibir ku dengan perkataan alay.
Setelah tampil aku langsung saja ke kelas, duduk membaca novel sambil mendengar kan lagu.
Tak lama kemudian devi memanggil ku, katanya ada seorang kakak kelas cowo yang ingin bicara.
Aku sangat gugup. Itu yang ku rasakan.
"hay, jadi kamu yang namanya nadya? ". Tanya salah satu kakak kelas berkumis tipis.
"iya kak, maaf ada apa? ". Jawab ku sopan.
"tunggu sebentar ada seseorang yang ingin berbicara". Aku melihat kakak itu mengetik sesuatu di layar ponselnya, tak lama ponselnya berdering dia langsung sedikit menjauh dari ku.
"halo, ini gue udah dapet cewe yang lo bilang, nadya,nindya,itu lah namanya". Ucapnya sambil berjalan ke arah ku.
". . ."
"iya iya ini gua speaker, ribet amat". Ucap lelaki itu lalu menekan tombol speaker dan memberikan ponselnya ke pada ku.
"halo, assalamualikum maaf ini siapa ya? ". Aku bertanya pada seseorang di seberang telfon.
"kamu enggak kenal saya? ". Jawabnya
"maaf ya, aku enggak kenal kamu, kalau aku boleh tau kamu ada urusan apa ingin bicara? " jawabku, sungguh orang ini menyebalkan.
"masa iya kamu enggak kenal orang paling ganteng di sekolah ini, kamu mah enggak asik ah" jawabnya sambil terkekeh.
Aku diam, semakin lama orang ini menyebalkan.
"kenapa diam, jawab dong". Ucapnya
"kamu to the point saja, aku enggak punya banyak waktu untuk bicara yang tidak penting". Jawabku sedikit kesal.
"aku minta nomer whatsapp kamu, ID line kamu, username Instagram kamu". Jawabnya
"kamu enggak jelas, aku enggak kenal kamu tau nggak?! ". Jawabku sedikit kasar.
"sumpah-sumpah, kayanya lo bakalan jadi cewek pertama yang marah marah saat di mintain nomer whatsapp sama ziyad".ucap kakak kelas yang memakai kacamata.
"halo, nad kamu masih ada kan? " tanya sesorang yang pasti dia bernama ziyad.
"iya,masih".ucapku
"tolong kasi ponsel nya ke fahrul, jangan lupa nomer Whatsapp, ID line, dan username Instagram nya ya! ". Ucap kak ziyad lalu aku memberikan ponsel tersebut ke kakak kelas yg bernama fahrul.
Entah aku enggak tau harus gimana lagi, entah mimpi apa aku semalam sampai aku bisa punya urusan dengan manusia seperti kak ziyad.
Setelah itu aku masuk ke kelas, membenamkan kepalaku di atas tangan yang ku lipat di atas meja. Devi yang merasakan ada yang aneh dari gelagat ku akhirnya bertanya, akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi tadi.
"ziyad, ya?, kayanya dia calon ketua osis di sekolah ini dy" ucap devi
"terserah lah aku enggak mau berurusan dengan kakak kelas, ribet!" ucap ku sambil mengeluarkan ponsel dari saku celana olahraga ku.
"eh tapi, kata kak jihan kak ziyad itu salah satu anggota paskibra, cocok tuh, kamu kan ngambil ekskul paskibra juga tuh" ujar devi sambil membaca beberapa pesan dari kak jihan, kakaknya devi.
"masa? Kok selama aku latihan untuk pengibaran tanggal 17 aku enggak liat?,salah org kali" jawabku tak percaya, pasalnya aku tdk pernah melihatnya selama ini, atau memang aku yang tidak peka dengan orang orang di sekitarku?
"iya ody, coba aja buka instagram nya"ucap devi .
"username-nya apa? Aku enggak tau" tanyaku ke devi.
"ziyad brawijaya"jawab devi, tapi aku enggan untuk mencari instagram nya, menurutku tidak terlalu penting, aku memilih menonton instastory Awkarin saja.
Tiba tiba saja aku mendapat notifikasi:
Ziyad brawijaya mulai mengikuti anda.
_______
Selamat membaca!
Senin 4 - november, 2019
01.28 WITA
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT
Teen FictionIRIDESCENT Kisah klasik yang di mulai dari SMA membuat hidup ku menjadi sangat indah, aku tidak tau dari mana dia mengenalku. Aku harap semua yang ia telah buat di hidup ku tidak berhenti begitu saja di kemudian hari Terimakasih telah hadir seperti...