Pagi ini aku mencoba mengabaikan notifikasi DM instagram dari kak ziyad, sejak kemarin ia terus mengirimkan pesan singkat, entah hanya sekedar mengingatkan makan,tidur,atau pun solat.
Aku menjawab pesannya sangat singkat, biar dia peka kalau aku sangat terganggu.
Di sekolah aku langsung menceritakan kepada devi, tapi saat sedang asik bercerita ibu darma datang dan memulai pembelajaran.
Pelajaran sejarah indonesia di kelas ku sudah di mulai, mendengarkan ibu darma menjelaskan tentang bagaimana kehidupan masa purbakala, sampai akhirnya bel istirahat pun terdengar.
"jadi sekian pembelajaran di pertemuan kali ini, semoga apa yang ibu telah jelaskan bisa di mengerti oleh kalian, dan sampai jumpa di pekan depan. "ucap ibu darma sembari menutup pembelajaran
"ody ke kantin yuk, aku lagi enggak bawa bekal."ucap devi
"yaudah ayo, aku juga udah laper heheh." jawabku sambil tertawa kecil
Sesampainya di kantin aku melihat segerombolan kakak kelas cowok yang kemarin mendatangi ku, dan satu orang cowok yang terus menatap ku lekat. Aku yakin dia adalah kak ziyad.
Devi langsung mengajak ku duduk di meja depan warung mbak inem.
"kamu mau pesan apa dy, biar aku pesenin sekalian. "ucap devi
"gado gado aja, sama jeruk peras yang dingin satu."jawab ku
Devi langsung pergi untuk memesan makanan,tak lama setelahnya devi kembali dengan makanan yang tadi sudah ku pesan kan.
Aku mendengar teman teman kak ziyad terus menyebut namaku, tapi selalu ku hiraukan saja, toh bukan hanya aku yang punya nama ody.
"aku suka sama ody, tapi odynya enggak, masa aku di cuekin mulu. Tuhann aku sayang ody, sayang banget, jadikan dia jodohkuuuuu."ucap kak ziyad sembari memetik senar gitarnya.
"untuk andi nadya maheswari di X-mipa 4 ,lagu ini khusus aku buat untuk mu."lanjut kak ziyadSeketika aku tersedak, aku sangat malu saat orang orang yang berada di kantin besorak CIE kepadaku. Aku langsung menghentikan aktivitas makan ku, dan berjalan menuju keluar kantin meninggalkan devi dan gado-gado ku.
Tujuan ku saat ini hanyalah perpustakaan, dimana aku bisa tenang tanpa ada gangguan dari siapapun. Membaca novel mungkin bisa membuatku melupakan apa yang terjadi di kantin tadi.
Tapi aku sangat terkejut ketika sepiring gado-gado dan segelas jeruk peras dingin berada di meja tempat ku membaca. Jika kalian berpikir orang yang memberikan itu adalah sahabat ku devi, KALIAN SALAH BESAR.
orang itu adalah kak ziyad, kak ziyad langsung duduk di hadapan ku dengan menopang dagunya.
"ody makan yah, kasian gado-gadonya tadi belum habis tapi kamu malah pergi." ucap kak ziyad
"aku udah ga mood buat makan kak."jawab ku tanpa melirik ke arah kak ziyad.
"emangnya novel lebih menarik dari pada aku yah?, kok yang di liatin novel mulu?." tanya kak ziyad
"hmm, iya." jawab ku kembali.
"gado-gadonya buat aku aja yah, aku masih laper. Dari pada mubazir kan."ucap kak ziyad kembali bertanya kepadaku.
"terserah kak ziyad aja." jawab ku, aku pikir dia tidak akan melakukannya, tapi nyatanya kak ziyad langsung memakannya.
"kamu suka novel?."tanya kak ziyad
"iya"
"kamu suka denger musik juga?."tanya kak ziyad lagi
"iya"
"kamu suka aku juga kan?." tanya kak ziyad lagi.
"iya...eh enggak aku enggak suka kak ziyad, apaan sih pertanyaannya menjebak banget. "ucapku sembari menutup buku novel yang ku baca tadi.
Kak ziyad tertawa, padahal tidak ada yang lucu.
"mau kakak apa sih? Kenapa suka banget ganggu aku?." tanyaku sambil menatap nya.
"aku mau yakin kan kamu, biar kamu mau jadi pacar ku."ucapnya dengan wajah yang serius.
Aku langsung menyentil jidatnya. "kalau ngomong tuh pikir pikir dulu kak, jangan asal bunyi. Ada ada saja. "ucap ku terkekeh.
Selanjutnya aku berniat untuk, kembali kekelas tetapi tangan kak ziyad langsung dengan cepat menahan ku.
"Aku lagi enggak bercanda andi nadya maheswari" ucapnya semakin serius hingga membuat rasa gugup di diri ku.
"aku enggak tau, dan aku belum yakin kak." ucap ku lalu aku pergi meninggalkan kak ziyad seorang diri.
Gugup. Itu yang sekarang aku rasakan, belum pernah ada seseorang yang langsung mengungkapkan perasaannya di depan mata ku
Aku sedikit berlari menuju kelas, nyatanya aku terlambat 5 menit ini semua karna terlalu banyak berbincang dengan kak ziyad di perpustakaan tadi.
Saat aku sudah berada di depan kelas ternyata suasanya kelas sangat ribut, aku pikir guru mata pelajaran biologi belum masuk, dengan segera aku langsung masuk dan duduk di bangku -ku.
Ucapan kak ziyad yang tadi masih terngiang-ngiang di kepala ku. Rasanya ingin memberitahu orang terdekat biar ada rasa lega setelah menceritakan itu semua.
"ody! Kamu enggak dengar aku ngomong ya?! ." ucap devi sedikit kesal.
"eh iya, maaf ya maaf." jawab ku merasa bersalah. "kamu lagi nanya apa tadi ke aku dev?. " tanya ku kepada devi.
"kamu mikirin apa sih dy, kok ga fokus sih?."tanya devi dengan dari yang berkerut karena Kesal. "aku dari tadi nanya kamu loh." lanjut devi sembari menatap ku dengan kesal.
"aku minta maaf ya dev, tadi aku kepikiran ucapan kak ziyad." ucap ku merasa bersalah.
"udah, nanti aja pikirin kak ziyadnya. Mendingan kamu fokus ke pembelajaran hari ini aja, nanti kalau kita udah pulang boleh kamu cerita, itu pun jika kamu mau. " jawab devi tersenyum.
Sedikit merasa lega kerena devi masih bisa memahami kebingungan ku. Aku rasa kak ziyad sudah meracuni otak ku sehingga aku tidak bisa memahami pembelajaran jam terakhir, dia terus saja berkeliaran dalam pikiran ku.
Bel pulang sekolah akhirnya bunyi, dengan segera aku langsung merapikan beberapa alat tulis ku. Hari ini aku tidak langsung pulang di karenakan ada rapar dan latihan paskibra.
Setelah keluar kelas aku langsung menghubungi ayah, mengabari bahwa hari ini akan pulang lebih lambat dari biasanya dan ayah mengizinkan dengan syarat pulangnya aku harus di jemput oleh ajudan ayah.
Saat aku jalan menuju ke aula, aku bertemu kak ziyad dan ternyata devi benar bahwa kak ziyad juga masuk ekskul paskibra.
_____________
Kemungkinan besar part selanjutnya sudut pandangnya akan di ubah, nanti akan di ubah menjadi sudut pandang orang ketiga saja yah, aku takutnya kalian kurang mengerti. Tapi kita liat nanti saja
Rabu, 15 - januari 2020
Selamat membaca dan hppy new year!!!
21:48 WITA
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT
Teen FictionIRIDESCENT Kisah klasik yang di mulai dari SMA membuat hidup ku menjadi sangat indah, aku tidak tau dari mana dia mengenalku. Aku harap semua yang ia telah buat di hidup ku tidak berhenti begitu saja di kemudian hari Terimakasih telah hadir seperti...