🐣-bagian 13

23 4 0
                                    

Setelah mengurung diri di kamar sejak kemarin sore, hari ini aku di haruskan keluar kamar karena aku harus mengikuti ujian penaikan kelas hari terakhir.

Mama dan ayah sudah duduk di meja makan pagi ini, Devi sahabat ku masih menemani ku karena kemarin aku memintanya untuk tetap disini sampai hari ini.

Sebenarnya aku takut jika ayah marah karena sikap ku yang ke kanak-kanakan kemarin, aku takut ayah malah kecewa dengan apa yang terjadi kemarin sore.

"Ody ayah minta maaf jika kamu ingin tetap disini, ayah bisa meminta tolong ke nenek agar kamu bisa tinggal disana." ucap ayah ketika aku baru saja duduk

"Ody gak apa-apa kok kalau ikut ayah ke Magelang." ucap ku menatap ayah, ada rasa bersalah di lubuk hati ku

"memangnya Ody gak keberatan kalau ikut ayah ke Magelang nantinya?." tanya mama

"iya mah, enggak apa-apa kok. Kan di Magelang nanti ada Devi juga kan." ucap ku tersenyum, saat ku lihat ayah tersenyum hati ku lega. Aku harus belajar lebih agak tidak egois lagi kedepannya

"ayah maafin Ody, karena kemarin udah bersikap yang tidak sopan." ucap ku menunduk tak berani menatap ayah

"gak apa-apa Dy, mungkin kemarin kamu syok aja." jawab ayah

"mama tau, kamu takut meninggalkan seseorang disini kan?." tanya mama membuat terkejut

"enggak kok mah, Ody tuh cuma udah sayang banget dengan kota ini."jawab ku mengalihkan pembicaraan

"sayang kota ini, atau sayang orang yang tinggal di kota ini?." ucap Devi menggodaku

"oalah takut ninggalin Ziyad yah."ucap ayah dan mama bersamaan

Seketika mereka langsung menertawai ku

"Dasar bucin." ucap devi

"bucin itu apa Dev?." tanya mama

"budak cinta tante."ucap devi memberi tahu mama

"HAHAHAHA anak mama jadi bucin." ucap mama tertawa

"udah-udah kalian cepetan sarapan, nanti telat." ucap ayah

_______

Setelah sampai di sekolah, aku melihat motor kak Ziyad sudah terparkir di parkiran sekolah. Ternyata lelaki itu bisa datang cepat juga toh.

Koridor kelas sepuluh lumayan ramai pagi ini, beberapa dari mereka ada yang bergosip di koridor, ada pula yang berpacaran dan masih banyak lagi. Sesampainya dikelas aku selihat sesuatu di atas meja

brownis oreo?

"Biplqis kamu tau siapa yang taruh ini di atas meja ku?." tanya ku pada salah satu teman sekelasku

"enggak tau Ody, coba kamu tanya si Farhan dia datang sebelum aku tuh." jawab Bilqis

"Farhan kamu tau gak yang taruh brownis ini di mejaku siapa?." tanya ku lagi

"aku gak tau Dy, soalnya aku dateng brownis ini udah ada di meja mu." jawab Farhan membuatku mengganggukkan kepala

"kamu coba liat gih di dalem bungkusannya ada suratnya apa enggak, kali aja itu dari fans kamu." ucap Devi

dengan segera aku langsung membuka bungkusan brownis tersebut, dan benar saja ada sebuah surat dengan tulisan tangan yang sangat aku kenali

Dear Ody, ini brownis dari mama
Katanya brownis ini bisa buat hati menjadi bahagia
jangan lupa di makan.

dari pangeran berkuda ponny Ziyad brawijaya.

seperti itu lah isi dari surat tersebut. Ternyata brownis ini buatan bunda Rania, aku jadi kangen bermain bersama Arcy.

IRIDESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang