SUKURAN OLEH XII 1

248 17 0
                                    

Hallo readers aku up lagi
Jangan lupa vote and komennya ya

*SELAMAT MEMBACA*

Bel berbunyi menandakan jam istirahat.

Arfan dengan kepedeannya yang menembus lapisan ozon dunia berjalan melewati koridor menuju kelas Lisa, apa? sejak kapan mereka dekat? iya, mereka sebenarnya sudah dekat sejak malam itu di caffe, ingatkan? saat mereka bertemu di caffe yang sama, sepulang nya dari sana Arfan mengantarkan Lisa pulang.

Saat terus berjalan mendekati tujuannya, Arfan menyipitkan matanya tak percaya melihat Vano juga menuju kekelas Lisa lebih tepatnya kekelas Ara dari arah yang berbeda darinya, setaunya sahabatnya yang satu itu tidak akan pernah memasuki kelas lain kalau urusan itu tidak terlalu penting.

Arfan tidak salah liat, siapa lagi orang dengan kulit putih mulus, hidung mancung, alis tebal, bibir tipis, dan juga badan yang perfect tersebut kalau bukan Vano, terlebih lagi semua cewe memandang melihat ke arah cowo tersebut.

"Wahai donatur ku ada apa gerangan anda kemari? " sapa Arfan yang berjalan menuju Vano. ia menggoda Vano dengan memanggil nya donatur karena dimanapun dan kapanpun Vano lah yang selalu mengeluarkan uangnya, bagi Vano itu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan persahabatan mereka.

"Ngapain lo kesini?" jawab Vano membalas sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Yah malah nanya balik, gue kesini mau ketemu sama cewe gue" jawabnya sambil mengangkat kepalanya sombong.

Vano hanya berdehem datar melihat Arfan.

"Yang lain kemana?" tanya Vano heran bahwa tidak ada Ryan dan Kino dibelakang Arfan.

"Noh mereka" sambil memajukan mulutnya menunjukkan Ryan dan Kino yang lagi tertawa-tawa bersama Ara dan teman-temannya.

Heran melihatnya, Vano yang sedari tadi masih berdiri didepan pintu meladeni Arfan yang sama sekali tak penting langsung masuk.

Sontak seluruh kelas teriak histeris melihat kedatangan pangeran nya kekelas mereka.
Ara, Lisa, Keysha, dan Vera turut melihat apa yang sedang mereka lihat.

"Kenapa sih?" tanya Ara heran melihat seluruh kelas yang hebohnya kebangetan.

"Palingan ada cogan" terka Ryan yang ternyata benar, cogan tersebut ialah Vano the most wanted boy.

Bagaimana gue harus deskripsikan gantengnya Vano sampai-sampai kelas mereka heboh karna kedatangannya saja.

"Gue harus ngadain sukuran 7 hari 7 malam atas kedatangan pangeran kekelas kita"

"Woi cepet lu karungin si Vano ntar lepas"

"Suami gue"

Teriak warga kelas histeris.

"Vano?" saut Vera ternganga

"Gak mungkin" saut Kino masih saja cuek tak peduli.

"Iya, dia mana mau kekelas orang lain, tau aja dia kan-" jawab Ryan terpotong saat Vera memutar kepalanya kebelakang.

Seluruh mata tertuju pada Vano dan yang dibelakang nya? si Arfan yang sibuk tebar pesona.

Vano terus berjalan kesudut kelas terarah pada Ara dan teman-temannya.

Ara tak melepaskan pandangannya setelah yang ditatapnya berada tepat didepannya.

"Nantik malam gue jemput" Vano langsung keluar kelas meninggalkan mereka setelah membuat Ara terkejut bukan kepalang.

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang