"Leadis first." kata itu langsung membuatku mengalah.
"Oke gue dulu deh yang ngomong. Jadi gini, apa yang lo rasain saat kita bareng kaya gini?" tatapan mata serius menandakan aku ingin sebuah jawaban yang pasti.
"Gue suka sama lo." jawaban simple yang buatku terkejut.
"Ntar malem dinner yah. Jangan lupa dandan yang cantik. Nanti aku jemput kerumah kamu." mengundurkan kursinya lalu Dani berdiri dan mulai berjalan meninggalkanku yang masih ambigu ini.
"eh eh eh tapi...." mencoba untuk memberikan sebuah penolakan tapi karena Dani nya terlalu jauh jadi kuhentikan kata kataku.
"apa yang harus gue lakukan." kesal sekaligus bingung.
Tak lama Salsa datang membawa sepucuk surat.
"Nih surat buat lo." sambil menyodorkan surat itu.Aku meraih surat itu dan langsung kubaca isi surat itu dalam hati.
Dear calon ibu dari anak-anakku,
Datanglah malam ini,
Temani diriku,
Untuk menikmati sisa malam nanti.
Jangan lupa dandan yang cantik,
Buat bahagia diriku,
Dan berpakaian lah yang menarik,
Sungguh aku sangat berharap kau bisa datang menemuiku.Kan ku jemput dirimu,
Didepan teras rumahmu,
Pastikan kau sedang menunggu diriku,
Untuk menjemputmu.Tertanda,
Calon Imammu
Senang, bahagia mungkin itu yang kurasakan sekarang. Sungguh mungkin malam ini adalah malam yang paling membahagiakan bagiku.
Bibirku terus tersenyum tanpa henti sambil memikirkan kejadian yang akan terjadi di malam ini."Gue deg-deg nih."
Tak lama bel pulang berbunyi. Para siswa berhamburan keluar gebang sekolah.
"Lu mau pulang sama Dani?" ajak Salsa padaku.
"Gak lah, gue pulang sendiri."
"Yaudah gue duluan yah."
"Yah silahkan."
"Dahh."
Salsa perlahan menjauh dari hadapanku.
Aku yang dari tadi masih tersenyum tersipu akhirnya memutuskan pulang kerumah tapi tanpa harus memikirkan surat dari Dani.~
Sesampainya dirumah aku langsung berbaring diatas tempat tidurku, dan mulai membaca ulang surat yang diberikan oleh Dani.
"Bearti aku harus siap siap dari sekarang." tubuhku beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Selepas mandi aku memilah semua baju yang ada dilemariku namun tak ada satupun yang aku pilih.
"Arrggghh,,, gue gak punya baju yang bagus." melempar salah satu baju yang kupegang ditangan kananku.
Saat itu juga surat Dani terngiang di kepalaku "Dan berpakainlah yang menarik."
"Pake baju apa gue." sambil tanganku terus memilah-milah baju yang sudah berantakan diatas kasur.
"Ohh God, finally aku menemukan baju yang cocok." dengan perasaan bahagia aku langsung mengambil baju itu dan memakainya. Aku langsung menghampuri cermin yang ada dipojok kamarku.
"Cocok gak sih gue pake baju ini?" menjauh dari cermin, langkah kakikupun mulai melangkah ke depan meja rias.
"Gue dandan natural aja lah yah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Jaim Vs Pangeran Sekolah
Short StorySeorang cewek jaim jatuh cinta. Awalnya ia jutek pada pangeran sekolah, tapi akhirnya hatinya luluh juga. Bagaimana cerita nya? Langsung aja dibaca, jangan lupa beri suara sama komen yah 😉