01. Pertemuan Berkesan

56 5 1
                                    

Perkenalkan namaku Vania Rahmawati yang akrab dipanggil Vani. Aku adalah anak baru di SMA Harapan. Sebelumnya aku sekolah di SMA 76. Oh, ya aku kelas 10 jurusan IPS. Aku anak IPS tapi aku terbilang pintar diantara temen-temanku disekolahku dulu. Katanya banyak orang yang menyayangkan anaknya masuk jurusan IPS, karena gosip nya anak IPS itu nakal. Aku sebenernya ingin mengubah mindset orang tentang anak IPS.

Disini aku punya teman baru yang bisa dibilang sedikit alay. Dia adalah Salsa. Sebenarnya aku tidak cocok dengan dia, karena aku adalah tipe orang yang lebih mementingkan harga diri dibanding apapun dengan kata lain aku sedikit jaim. Tapi terpaksa daripada aku sendiri di kelas, akan lebih baik aku terima aja dia sebagai temanku.

"Cuek bukan berarti tak peduli, aku peduli hanya saja aku tak mau kepedulianku kau jadikan alasan untuk mencintaiku."
*




Matahari terbit di ufuk timur, pagipun tiba. Sudah 2 hari berlalu aku sekolah di SMA yang baru ini. Ini adalah hari ketiga aku sekolah di sekolah yang baru. Bangun tidurku tak sesemangat ketika aku pulang sekolah. Pagi ini aku merasa lelah sekali. Entah mengapa hari ini aku tak ingin pergi sekolah. Namun, aku harus tetap berangkat, dan dengan berat hati aku melangkahkan kakiku kesekolah. Sekolah yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahku.

Sesampainya di sekolah aku disambut dengan teriakan miss alay, ya siapa lagi kalau bukan Salsa. "Hallo, Vani selamat pagii..." teriaknya di kejauhan. Aku segera mendekat dan menyapanya kembali, "Pagi juga, kamu ngapain disini?" tanyaku. "Aku nungguin kamu, biar kita ke kelas nya barengan biar kaya couple gitu." ajaknya. Ya seperti kemarin masih alay. Akhirnya kami pun masuk ke kelas bersama.

Setelah tiba di kelas, mataku tertuju kepada sesosok laki-laki yang sedang dikerumunin para ciwi-ciwi dikelasku. "itu siapa?" tanyaku. "ohh itu Dani Ramdan dia adalah idola para ciwi-ciwi di sekolah" jawab Salsa. Tak lama kemudian aku duduk di tempat dudukku sambil melihat sosok laki-laki tampan itu.

"Wah,,,,luar biasa dia tampan sekali, mungkin Verrel Bramasta aja kalah sama dia." pujiku dalam hati. Tak sengaja aku sedang melirik nya, tiba-tiba dia melirik kearahku dengan senyuman diwajahnya, sontak aku langsung memalingkan wajahku dan menundukannya diantara dua lipatan tanganku. Betapa malunya aku, aku ketahuan melihat dia dalam diamku. "Oh, Tuhan betapa bodohnya aku" gumamku. Setelah rasa malu ku berkurang, aku mulai membuka wajahku. Tapi apa yang terjadi lelaki itu tepat berada didepan wajahku. Dan dia bilang "Pipimu merah tuh!" sambil dia beranjak dari hadapanku. Saat itu antara percaya atau tidak percaya jantungku berdebar kencang, tubuhku panas dingin, dan mungkin benar yang dia bilang pipiku memerah seketika.

Entah apa yang aku rasakan kali ini. Aku sama sekali belum pernah merasakan hal ini sama sekali. Aku merasa, aku adalah orang yang paling bahagia di bumi ini. Oh Tuhan tampan nya dia, pantas saja ciwi-ciwi mengidolakan dia.

Lalu saat pulang sekolah aku menceritakan semuanya pada Salsa apa yang aku rasakan saat Dani menatapku. "Itu namanya kamu sudah jatuh cinta pada Dani, tak heran sih kamu suka sama dia secara kan dia pangeran sekolah disekolah ini, lelaki paling tampan yang ada dibumi ini." respon Salsa. Jadi ini yang namanya cinta, ternyata jatuh cinta itu menyenangkan yah.

Kamu tau sesampainya aku dirumah perasaanku kacau. Rasanya aku sedang dilanda kerinduan, padahal tadi baru saja bertemu. Malam ini dibawah terangnya bulan dan indahnya bintang, aku melamun membayangkan selalu wajah Dani yang tampan itu. Tak bisa untuk melupakannya walaupun hanya satu detik. Sungguh itu adalah pertemuan yang berkesan bagiku. Karena pertemuan tadi, cinta pun singgah dihatiku.


"Tatapan matamu saat pertemuan kita pagi tadi membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya."
*

Nantikan kisah selanjutnya😊

Cewek Jaim Vs Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang