Hanya iseng menulis, mengharapkan banyak yang membaca karya recehku ini.
________
Aku menikmati hidupku,
takdirku mengerti apa yang aku inginkan,
dan aku sangat bahagia sekarang
-Leona Adriana-Happy Reading!
LEONA Adriana. Gadis pendek dengan rambut panjang lurus berwajah kalem yang selalu memancarkan aura keceriaan namun berbeda dengan kepribadianya yang sangat manja. Bisa dibilang ia adalah gadis penggila Pink. Apapun hal yang menyangkut warna Pink ia pasti suka.
Lahir ditengah keluarga yang begitu menyayanginya, meskipun tak pernah merasakan belaian seorang ibu namun baginya sosok ibu sudah melekat pada diri ayah dan abangnya.
Ibunya meninggal sesaat setelah melahirkan dirinya. Rasa sesak dan bersalah terkadang menghantuinya. Jika saja ibunya tidak melahirkanya mungkin sekarang masih hidup.
Namun mau bagaimana lagi takdir berkata lain. Buktinya sekarang ia masih merasakan kebahagian dari orang-orang disekelilingnya.
Leona sendiri tidak tahu mengapa sampai sekarang papahnya tidak mencari pasangan pengganti ibunya. Yang pasti Leona pernah bertanya namun tak mendapatkan jawaban. Sudah cape ia membahas itu.
Askal Mahendra. Abang terese dan ternyebelin, namun Leona sangat sayang begitupun sebaliknya. Meskipun sikap Askal sedikit kasar terhadap dirinya tapi Leona yakin abangnya sebenarnya tidak begitu. Abangnya berusaha memberikan kasih sayang dengan cara yang berbeda.
"Pah" panggil Leona, tanganya meletakan ponsel yang tadi ia pegang.
Reyhan melihat Leona yang sedang memperhatikanya. "Hm apa sayang?" gumam papahnya.
"Leon mau pindah ke sekolah abang"
"Kamu yakin sayang?" tanya Reyhan disela kesibukan masing-masing keluarga kecilnya.
"Sangat yakin!" Leona mengangguk dan mantap mengucapkan keputusanya itu.
"Oke, papah akan mengurus semuanya" ucap Reyhan selaku papah Leona.
Diruangan bernuansa putih dan abu-abu keluarga kecil itu berkumpul menghabiskan sedikit waktu bersama. Meskipun tak sepenuhnya betul, mereka masih saja sibuk dengan urusanya masing-masing.
Seperti Reyhan sekarang malah sibuk dengan laptopnya sembari berbincang dengan kedua anaknya. Bang Raskal rese yang Leona benci tapi sayang terus menerus mengemil camilan tiada hentinya.
Dan tebak apa yang Leona Adriana lakukan sekarang, yaps! sibuk dengan ponselnya sembari tersenyum sendirian seperti gadis yang sedang merasakan cinta monyet.
Leona memutuskan untuk pindah sekolah, cukup mengagetkan orang-orang terdekatnya, pasalnya tak ada alasan yang jelas untuk ia pindah sekolah.
Temannya sangat banyak dan ia terlihat bahagia disekolah lamanya, hanya satu pertimbanganya untuk pindah sekolah, ia tak bisa berpisah dengan kekasihnya, oh cinta memang membuatnya gila.
Raskal menatap Leona. "Setakut itu Raka selingkuh?"
Leona mendecih. "Raka gak gitu orangnya"
Tangan Askal memasukan camilan singkong kedalam mulutnya. "Ohya?"
Leona mengangguk mantap sambil ikut mengambil kripik singkong ditangan Askal yang berada cukup jauh darinya.
Melihat keseriusan Leona membuat Askal tertawa. Leona sendiri tidak tahu kenapa abangnya tertawa terbahak sambil melihat kearahnya.
Askal berhenti menahan tawanya. "Asal lo tau aja kehidupan sekolah gue lebih nyeremin dibanding film 'Train To Busan'. Siap-siap kaget aja lo!"
Leona tidak tahu apa maksud omongan abangnyaa barusan. Alih-alih tidak tahu Leona akhirnya bertanya "Maksud abang apa?"
Askal menggeser bokongnya dan mendekat kearah Leona. Mengelus puncak kepala gadis manis disebelahnya sekarang. "Jangan kaget sama Raka yah nanti disekolah!"
Leona semakin bingung dengan ucapan kakanya itu. Menjengkelkan.
Leona berdecak pinggang memperlihatkan rasa tidak suka kalau bang Askal mengurusi urusanya. "Bang?!!"
"Iyadeh. Selamat datang disekolah gue! Betah-betah ya lo!" ucap Askal kemudian ia beranjak dari sofa menuju kamarnya.
-LEONARDO-
Hallu readers!
Beberapa part setelah ini hanya seperti pengenalan tentang kehidupan meraka aja.Cast!
Leona Adriana
____
Salam sayang dari author gaje
.
_RissaMuawanah
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARDO [BTS]
Teen FictionUntuk apa hati ini bertahan jika semuanya tak berjalan, untuk apa saling mencintai dan menyayangi jika akhirnya saling menyakiti. -Leona Adriana