5. [LEONARDO]

18 2 1
                                    

Terkadang diamnya seseorang
menyimpan seribu kejutan
yang tak terduga

-HappyReading-

••

LEONA mengedarkan pandanganya saat matanya terbuka. Ia langsung tersadar saat bau semerbak obat-obatan masuk ke rongga hidungnya.

Kenapa ia bisa berakhir di sini, yang ia ingat terakhir kali sedang bersama Raka. Seseorang yang mampu membuatnya merasa menjadi wanita yang beruntung dan memperlakukanya dengan sangat istimewa.

Kemana ia sekarang? Kenapa semuanya menjadi rumit seperti ini.

Raka itu spesies langka dan cuma satu di dunia, jadi wajar kalau Leona merasa kehilangan sekarang, semuanya pun masih abu belum ada kejelasan.

CEKLEK!!

Suara pintu terbuka dan keluar seseorang dari balik pintu, berbadan tinggi dan agak kekar. Dia berjalan masuk kedalam menatap Leona.

"Kakak siapa?" Leona membuka suara terlebih dahulu.

"Gue rasa lo udah tahu gue"

Cowok itu kemudian duduk di bangku yang berada didalam ruang kesehatan.

"Kakak cowok yang malam itu kan?" tanya Leona memastikan.

Cowok itu menoleh kearah Leona. "Lo inget?"

Leona mengangguk. "Aku juga tahu nama kakak, kak Ardo kan?"

"Terus kenapa lo tadi nanya?" ketusnya.

"Cuma memastikan aja, hehe" tak sengaja Leona tertawa dengan renyah seolah ia hilang ingatan setelah apa yang terjadi pada dirinya sebelumnya.

Leona mencoba beranjak dari kasur dan berjalan mendekati Ardo.

"Kak?" panggil Leona.

Ardo diam dan sibuk memainkan game online membuat Leona mendengus kesal, sedang berbicara tapi malah sibuk main game!

"Kakak bisa bawa aku keluar nggak? soal-"

"Nggak!" potong Ardo.

Leona mengusap dadanya sebentar. "Kakak yang bawa aku kesini seharusnya kakak juga yang bawa aku keluar"

Ardo berdiri "Kenapa harus gue? temen lo kan ada" suara Ardo terdengar sedikit emosi.

Leona pun ikut berdiri. "Justru itu aku maunya sama kakak" rengek Leona terdengar manja.

Leona sendiri tahu ia memang tidak tahu malu, sudah merepotkan dan sekarang merepotkan lagi. Namun mau bagaimana lagi ia tidak tahu.

Bukanya Leona tidak mau meminta tolong kepada Alina dan Selfi bukan juga sedang caper ke Ardo, sama sekali tidak ada niatin seperti itu, akan tetapi ia tidak ingin membuat mereka khawatir kepadanya. Dan Leona pikir ini bukan waktu yang tepat untuk memberitahu mereka.

Ardo menghembuskan nafasnya gusar. "Lo itu nggak tahu malu banget ya? Ini UKS! lo cuman perlu keluar dari pintu itu otomatis lo udah keluar" telunjuknya mengarah pintu yang berada di sebelahnya.

Sudah di tolong eh malah mentung! tau gini mending Ardo tidak usah menolongnya, biarkan saja mau dibilang jahat sekalipun bodo amat! dari pada harus susah begini.

Memang susah berhadapan dengan orang yang menyusahkan.

Leona meunduk sedih. "Bukan begitu maksud Aku"

Satu alis Ardo terangkat.

"Bawa aku pergi dari sini, dari sekolah ini. Sekali ini aja dan janji nggak bakal nyusahin lagi" jeda Leona. "Maaf"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEONARDO [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang