Awal #2

151 14 2
                                    

Brukkkk!!

"Oke ini bener bener sakit Bil, tapi kamu harus bangkit untuk melihat manusia apa yang tadi menabrakmu hingga membuatmu terjatuh seperti ini" Gerutu Billa dalam hati.

"Lo gapapa?"

"Heii lo nggak papa!"

"Gpp! Gpp! Ini Billa jatuh sakit tolongin kek, makanya jalan kata mama Billa itu pakek mata kalo kaki itu nanti nurut sama mata. Jadi nggak bakalan nabrak orang! Kenapa cuma tanya nggak papa ha! Kenapa nggak nolongin Billa" Billa yang terus saja berbicara sendiri kayak orang gila, sampai tak sadar jika banyak pasang mata melihatnya. Dan ingin sekali berada di posisi Billa yang tadi di tabrak kasar. Emang dasar mbak neti!

Billa yang tadinya menunduk untuk membersikan tangan dari debu, kini mulai melihat ke atas.

"Masyallah, ganteng putih kayak bule"

Cowok tersebut kesal pasalnya dia sedang buru buru, dan harus berenti hanya karna tidak sengaja menabrak cewek nggak jelas yang saat ini menatapnya dengan melongo. Dan akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan cewek tersebut dan berlaru menuju toilet.

Billa yang merasa di kacangin mulai sadar akan rasa kesalnya, udah nabrak nggak di tolongin malah lari.

"Eh malah lari, Nggak di tolongin. Untung ganteng, siapa si dia ganteng hahaha"

🐻🐻


"Yey masuk lagi! Semangat pangeran semangat"

"Lo neriakin siapa si Billa, ini tuh pertandingan basket bukan peperangan pandawa sama kurawa" Omel Arin kepada Billa.

"Jadi tadi tu rin tadi Billa ketemu cowok ganteng banget, putih udah kayak bule. Duh pangeran Billa. Kenapa Billa baru tau si kalo ada cowok seganteng itu"

"Salah lo sendiri istirahat malah asik molor, nggak mau kekantin malah asik ke perpus ngebucin sama novel. Nolepkan lo!"

"Mana si orangnya, ada disini?" kepo Arin sambil melihat sekelilingnya.

"Itu tuh yang lagi bawa bola ke ring, itu tu Rin gantengkan bule banget"

Arin terdiam menyaring semua pembicaraan Billa, ganteng putih? Apakah Billa suka cowok itu. Pasalnya Arin mengenal benar siapa cowok itu, dan ini semua tidak boleh terjadi, Billa nggak boleh suka sama itu cowok.

"Billa dengerin gue, dia namanya Farellazio manusia Ice dan anti sama yang namanya cinta, dia nggak cocok buat lo Bil lo itu seharusnya sama cowok yang Romantis Humoris gitu!"

"Emang dia si Farellazio itu perna pacaran? Kalau belum bagus dong Billa juga nggak perna pacaran" potong Billa dan semakin membuat Arin sahabatnya kesal dan naik darah.

"Bil..! Gue belum selesai ngomong!"

"Bentar deh Rin, Si Farellazio anti sama yang namanya cinta? Jangan jangan pangeran Billa..?"

"Jangan jangan apa!" tanya kembali Arin dengan sewot.

"Arin.. Jangan jangan Pangeran Billa Homo. Aaa potex dong huhu"

"Paan si lo! Dah gue mau ke kantin laper! Gue temen dia waktu SMP dan udah hafal bener sifat si Zio kayak gimana!"

Lanjut Arin "Nanti lo tau sendiri! Intinya gue udah ngingetin Lo kalo Zio itu cowok lo garis bawai Dingin yang anti sama yang namanya cinta!" sambung Arin.

"Denger ya Rin, aku selalu nurut kalo kamu suruh jauhin cowok yang suka sama Billa karena alasan cowok itu nggak baiklah ginilah! tapi jangan ya kalo Zio, Billa bener bener suka sama Zio Arin!"

SalsabillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang