[Tamat!!]
7 hari penuh, Kamu harus membagi waktu bersama sosok kekasih yang mengalami penyakit sangat asing di telinga orang-orang. Kamu juga harus bisa melukis kenangan bersamanya dan membuatnya sangat nyaman di sisimu.
3 Oktober 2019. ~Pertama Pub...
Yang aku harapkan Kalian para Readers Vote+Coment. Jan ilang, tinggalkan jejak yee
Happy Reading!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡ The Last 7 Day's ♡
Sinar matahari yang begitu menyehatkan telah menelusuri tiap-tiap celah jendela kamarmu yang terbuka sangat lebar. Pagi hari ini sangat berbeda dengan pagi-pagi seperti biasa, pagi yang sebelumnya hanya kamu dan juga keluarga, sekarang saat kamu membuka mata, Sang Suami telah berada tepat didepan mata dengan senyuman terbentuk di ujung bibirnya.
Tapi sepertinya kali ini tidak ada bedanya dari hari-hari sebelumnya, Mingyu saat ini tidak berada disampingmu. Kamu mengerutkan kening dan berfikir, mungkin saja ia pergi ke bawah untuk melakukan hal sesuatu. Segera kamu merenggangkan badan dan menelusuri tiap-tiap anak tangga dirumahmu.
Terdapat sarapan yang sederhana di meja makan, Kamu menghampiri meja makan tersebut.
"Bibi.. Siapa yang.." Belum sempat kamu menyelesaikan pembicaraanmu, Bibi yang selalu tinggal bersamamu itu menyodorkan sebuah kertas berwarna coklat tua.
"Terkhusus sarapan ini untukmu, makanlah jangan lupa dicuci piringnya dan jangan berantakan.. Nanti aku bakal kembali, ayahku sedang mengerjakan proyek miliknya dan aku membantunya sedikit. Jadi tolong, jangan kangen kepadaku. Karena bisa saja aku mengalami cegukan yang hebat disini. " itulah yang tertulis dikertas tersebut.
"PD amat dah.. Siapa juga yang kangen ama dia." Cetusmu, lalu segera duduk dan menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Mingyu tanpa ada sisa sedikitpun.
Setelah selesai, kamu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tokk...tookk..
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Pasti Mingyu sudah kembali." Benakmu dan dengan cepat kamu menyelesaikan pekerjaan dikamar mandi dan menghampiri pintu yang menjadi tungguan mu.
Saat kamu membuka pintu ternyata hanya se-ekor anak kucing yang mengemaskan berada tepat dihadapanmu. Anak kucing tersebut mengadahkan wajahnya ke arahmu sambil menunjukkan keimutannya.
"Meeoong.."
"Siapa yang berani buang kucing di depan rumahku ? Mau dibuang balik, kasian. Mukamu terlalu mengemaskan sihh..." Ucapmu mengendong kucing tersebut dan membawanya masuk kedalam rumahmu.
Saat kamu berjalan menuju ruang tamu, kamu tidak sadar, jika Mingyu sudah berada di sofa tempatmu berbaring tadi dan sambil melipatkan tangannya. Tak lupa menatap sinis dan menjengkelkan.
"Kucing dikasih, masa aku kagak ? " Manja Mingyu sambil memanyutkan bibirnya.
"Kasih apa ? Ini aja baru mau kasih makan. Kamu mau makan juga ? Nanti aku kasih makan. Sepiring berdua." Ucapmu memasuki dapur dan masih saja mengendong anak kucing yang sepertinya sangat nurut di pelukanmu.