Prolog

34 7 2
                                    


Kita adalah beda, yang dipaksa takdir untuk bertemu 
Aku yang memiliki tekat sedangkan kita sama sekali belum terikat.
Bicara mu terlalu asing jika kutanya apa kita ini.
Kita tidak lebih daripada kata teman, sedangkan aku mempunyai rasa yang tersimpan.
Entah sampai kapan, rasa ini bertahan.
Berharap, semesta tau bahwa aku selalu mencintaimu.
Kisah ini kurangkai istimewa untuk orang istimewa seperti mu.
Aku ingin berbagi dan melukiskan bagaimana kamu dihidupku.
Warna di putih abu-abu ku.

-L-

Gadis itu menulis sesuatu pada secarik kertas kecil yang dia robek dari buku diary miliknya. Hawa dingin yang menyejukkan juga mengibaskan rambutnya yang terurai. Ingatan nya tak hilang begitu saja tentang seseorang yang dia sebut beruang di musim hujan. Tatapan matanya beralih pada seseorang. Seseorang yang mengenggam tangan nya dan membawa nya melangkah ke tempat lain menjauhi tempat itu. Secarik kertas itu terjatuh dan tergeletak di rerumputan tanpa gadis itu ketahui.

Gadis itu selalu membuat kapal dari lipatan kertas. Dan kali ini dia merencanakan itu . Dia berharap sesuatu akan selalu abadi mengikuti arus air kemana dia akan berhenti. Namun kertas yang akan dia buat kapal itu tanpa sadar dia hilangkan. Dia hanya bisa tersenyum dan berkata bahwa dia akan mencarinya lagi jika kertas itu masih berada di sana.

WARNA DIPUTIH ABU-ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang