Bagian 4

7.4K 516 13
                                    

Dad Complex 4

Kenapa jadi posisi ehemambiguehem begitu ya?

Sasuke jatuh dengan posisi terlentang di ranjang, dengan Naruto berada diatasnya.

"Yak teme, kenapa kau menarikku sialan" Naruto semakin kesal akan sikap Sasuke.

"Hn"

"Menyebalkan. Teme mesum, jelek, brengsek, jahat, kejam" Naruto terus mengeluarkan semua uneg-unegnya tentang suaminya itu, sambil terus memukul dada bidang Sasuke. Sasuke tersenyum kecil namun tetap berusaha menghalau pukulan dari Naruto yang tidak bisa dikatakan pelan menggunakan kedua tangannya.

"Oi oi dobe, kamu mau membu-"

BRAK

"Touchan kenapa lama sekali, aku sudah lapar"

"Menma kenapa kau tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?" tanya Sasuke sambil menahan tangan Naruto. Naruto yang malu menyembunyikan wajahnya di dada Sasuke.

"Jangan membuat adik lagi, punya 1 saja sudah menyusahkan" sahut Menma. Tubuh Naruto menegang.

"Keluarlah, touchan akan menyusul" Sasuke menggunakan nada datar dan melirik Menma tajam. Menma mendecih.

Mengelus kepala Naruto, "Jangan pikirkan kata-kata Menma. Aku akan menghukumnya nanti" mencoba menenangkan Naruto.

~~~

Ruang Makan

Menu makanan 4 sehat 5 sempurna sudah tersaji di meja. Tapi hanya Sasuke dan si sulung Sarada yang memakannya tanpa keluhan. Naruto yang memasak saja hanya mengambil sedikit sayur dan lauk.

"Dobe, kau harus makan nasi" tegur Sasuke.

Naruto menggeleng tetap melanjutkan makan. Sasuke berinisiatif mengambil nasi dan meletakkannya di piring Naruto.

"Yak TEME, apa-apaan kau ini" Naruto marah.

"Kau harus makan nasi sayang. Dan jaga bicaramu ada anak-anak di sini"

"Kau juga jaga bicaramu Teme. Kau memanggilku dobe di depan anak-anak" Naruto emosi oi.

Sarada diam, menikmati drama di meja makan sambil diam-diam mengiyakan. Menma bersiul menggoda, "kaachaan kan memang dobe". Himawari mengangguk-angguk sok paham "kaachan dobe, dobe kaachan" diucapkan berulang-ulang olehnya.

"Lihat Teme, aku yang mengandung mereka tapi tapi tapi, hah terserah lah. Bela saja terus tousan kalian ini" Naruto meninggalkan meja makan.

Sasuke menghela nafas lelah. "Kalian membuat kaasan marah. Sarada nanti kau bereskan semuanya ya, letakkan saja di tempat cuci piring, biar tousan yang bersihkan. Menma kau buatkan Himawari susu coklat, jangan dingin, tapi hangat. Jangan coba-coba kau minum es di malam hari Menma" perintah Sasuke.

"Iya tousama" jawab Sarada

"Hn" pasti udah tahu ini yang jawab siapa.

"Cucucucu cucucu, nii cucucucu"Himawari berusaha menggapai Menma.

"Merepotkan" keluh Menma.

~~

"Dobe, hey jangan marah. Kau pms ya? Sensitif sekali akhir-akhir ini"

BUKK-Bantal melayang ke arah Sasuke dan berhasil ditangkis.

"Baiklah, aku minta maaf, ok. Tapi kau harus makan nasi sayang" Sasuke masih berusaha membujuk Naruto, Naruto mah udah jadi kepompong pakai selimut.

"Kau kan tahu aku tidak bisa makan nasi Teme, bahkan satu biji nasi saja sudah membuatku mual" jawab Naruto.

"Aku tahu dobe. Tapi kau harus mencobanya, persediaan kentang kita sedang habis" Jelas Sasuke.

"Hn" Naruto meniru Sasuke.

"Kenapa masih merajuk sayang? Aku salah apalagi?" Tanya Sasuke.

"Anak-anakmu menyebalkan"

"Anak-anak kita sayang. Kenapa dengan mereka hm?" Sasuke menarik selimut yang di pakai Naruto.

Naruto segera duduk berhadapan dengan Sasuke, hidung mereka hampir bersentuhan "Kenapa mereka selalu membelamu? Aku aku kaasan mereka, tapi mereka malah lebih menurutimu"


TBC


KEnaWhy? aku mikirin alasannya dulu.

Aku gak bisa update panjang, maafkeun.  

Dad? Complex?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang