Bagian 10

2.7K 284 23
                                    

Tahun lalu diriku cuma update 2 chapter yang pendek wkwkwk. tolong di maafkan.

dan cerita ini mungkin akan sedikit kacau mengenai waktunya. bisa maju, bisa mundur. tapi masih nyambung kok, kalau gak nyambung ya tak sambung sambungin lah, biar panjang.

buat yang komen, aku kadang bingung mau balas apa. tapi terima kasih. pasti ku baca kok.


enjoy ya,


Jam masih menunjukkan pukul 16.00, namun Sasuke sudah ada di rumah. Menemani putri bungsunya bermain di ruang tengah, bersama Sarada. Menma? Jangan ditanya. Menma sibuk dengan gawai di tangannya.

Sasuke melirik ke arah dapur, Naruto sedang menyiapkan makan malam sepertinya. Sasuke beranjak dan memeluk Naruto dari belakang "Dobe, masak apa hari ini?" tanya Sasuke.

"Masak air teme" jawab Naruto sekenanya. Sasuke gemas, diciumnya bibir Naruto, niat hati ingin melumat dan diteruskan menuju ehemehem, tapi

"toto, yet toto. Yet.ana,cana yet toto, yet. Yo yo ayo" tiba-tiba Himawari sudah ada di Sasuke dan menarik celana Sasuke.

"Hima mau apa sayang?" Sasuke kebingungan dengan kata yang diucapkan oleh Himawari

"Iyet toto, iyet" Himawari masih menarik celana Sasuke mengajak keluar dapur. Sasuke mengalah, mengikuti langkah kecil Himawari. Melihat Sarada yang tengah membereskan mainan di ruang tengah dan Himawari yang terus menyebutkan kata-kata yang asing di telinga Sasuke, membuat Sasuke pusing.

"Sarada, apa yang Hima mau?" Akhirnya Sasuke bertanya pada Sarada.

"Yet, yet apalah itu" Sasuke menghela nafas, memikirkan kata-kata ambigu Himawari.

"Maksudnya Indom*ret tousama" jawab Sarada.

Sasuke sedikit terkejut, lalu mengangguk paham.

"Jaga Hima sebentar Sarada" Sasuke beranjak meninggalkan Sarada dan Himawari di ruang tengah. Tak berapa lama Sasuke sudah kembali lagi, dan sudah rapi siap pergi.

"Ayo Himawari ikut toto" Sasuke memakaikan jaket Himawari dan mengganti celana Himawari jadi celana panjang. "Nah, Hima sayang sudah siap" Sasuke menoel hidung Himawari, membuat Himawari tergelak.

"yet toto" kata Himawari.

"iya kita ke indom*ret" jawab Sasuke, mengendong Himawari di depan.

Menma yang asik dengan gawainya, mendengar kata Indom*ret langsung mendekat "Tousan ikut" teriak Menma.

"Diam di rumah, jaga kaasan dan Sarada" Sasuke menoleh menatap tajam Menma.

"Ck, menyebalkan. Mereka sudah besar, ngapain dijaga" gerutu Menma.

---

Naruto baru saja masuk ke rumah setelah menyiram bunga di halaman belakang, langit sudah mulai gelap tapi ada yang kurang di rumahnya "Sarada, kemana tousama dan Himawari?" tanya Naruto.

"Tadi tousama bilang akan ke Indom*ret kaasama" jawab Sarada

"Ish, memangnya Indom*ret yang didatangi itu, indom*ret kota sebelah. Lama sekali, sudah hampir 3 jam. Dasar Teme itu, apa sih yang dia lakukan, Himawari kan belum mandi, kenapa tidak pulang-pulang" gerutu Naruto.

Sarada hanya tersenyum canggung, bingung harus merespon apa.

"Kaasan berisik. Nanti kalau ingin pulang kan ya pulang. Mungkin tousan mencarikan kaasan baru untuk kami, yang lebih baik hati, tidak mudah marah, ..." Menma masih terus mengoceh tentang tipe ideal kaasan yang diinginkannya, ketika suara yang tidak asing menyapa telinga mereka semua.

"Tadaima/ ma~" Suara Sasuke dan Himawari memecah suasana panas di dalam rumah.

"Tousan, bagi~~" Menma langsung berlari ke arah pintu masuk, menghiraukan Naruto yang menahan emosi.

"Beli apa sampe lupa waktu dan pulang?" tanya Naruto.

"Ceklim" Himawari menjawab pertanyaan Naruto, masih dalam gendongan Sasuke dan menunjukkan kantong plastik kecil berwarna putih.

SET

"Es krim, yes" Menma merebut kantong plastik yang dibawa Himawari. "Tousan kok cuma 2? Anakmu itu 3 lho" Menma protes setelah melihat isinya.

tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dad? Complex?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang