Dad Complex Chap 3
"Suke~" pintu dibuka dari arah luar oleh Naruto. Masuk ke kamar untuk mencari keberadaan sang suami. Tapi nihil. Dimana suaminya? Tidak ada suara air, seharusnya suaminya telah selesai mandi.
"su-" baru akan memanggil nama sang suami lagi, sebelum pelukan erat dirasakan melingkar dipinggangnya.
GREB
Sasuke memeluk Naruto erat. Menyusupkan kepalanya ke sekitar leher Naruto untuk mencium aroma khas Narutonya.
"Dobe" panggil Sasuke setelah menjilat telinga kiri Naruto, mengeratkan pelukan.
"Su-suke, sesak" Naruto memberontak berusaha lepas dari pelukan Sasuke sebelum berlanjut ke adegan yang iya-iya.
"Kenapa kau ini bandel sekali dobe" membalik badan Naruto dan segera memerangkapnya diantara dinding dan badannya.
"Apa sih teme~" mengerucutkan bibirnya. "aku tidak bandel Teme" jawab Naruto.
"Kau pikir aku tidak tahu? aku tahu kau tidak menuruti kata-kataku Dobe" Sasuke menatap tajam Naruto.
Mendorong dada bidang Sasuke "aku sudah menuruti maumu teme. Aku tidak kemana-mana, hanya di rumah. Tidak bekerja. Kurang apalagi sih?"
"Ish, aku kan memintamu untuk tidak melakukan aktifitas yang berat-berat dulu dobe. Tapi apa yang kau lakukan hari ini, hm? Kau memasak dobe. Demi tuhan, kau itu baru sembuh dobe, wajahmu masih sedikit pucat. Tidak kah kau tau betapa aku mengkhawatirkanmu dobe jelek" terang Sasuke gemas akan kelakuan sang istri.
Mendengar kata jelek, Naruto dikuasai amarah.
'Yasudah sana cari yang lain dan tidak jelek" mendorong sekuat tenaga dada bidang Sasuke, Sasuke terdorong mundur. "aku sudah menurutimu teme mesum" dorong lagi, "aku tidak bekerja" dorong lagi "tidak kemana-mana, hanya dirumah."dorong lagi "Apa salahnya aku memasak untukmu dan anak-anak hah?"dorong lagi "Lagipula aku bosan dan lelah jika hanya tidur diranjang terus teme~"
BRUG
Yak,
Kenapa jadi posisi ehem ambigu ehem begitu ya?
TBC
WARNING : Cerita ini akan memiliki alur yang sangat amat super lambat sekali.
Maafkan tidak pernah balas komentar, tapi aku selalu senyum-senyum bacanya. Terima kasih
^-^
