Bab 8
"Jadi kalian sejak tadi menguping hm?" tanya Naruto.
Menma menyenggol Sarada,memberi isyarat mata agar membuat alasan untuk kaasan mereka.
"Sarada yang mengajakku kemari. Katanya dia takut tousan membuat adik lagi" jawab Menma asal.
Sarada melirik Menma kemudian melirik sang tousama. Ah, tousama. "Tousama tadi memintaku menemuinya kaasama"
Naruto menatap Sasuke tajam, "Te.me sa.yang"
Sasuke menelan ludah kasar, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "A-a- , itu, aku berencana mengajak anak-anak dan kamu dobe liburan, akhir minggu ini aku free"
Naruto menepuk kepala Sarada, melirik Menma, "sudah malam, bicarakan itu besok pagi saja ya. Kalian berdua harus segera tidur"
Sarada mengangguk dan menarik ehem menyeret Menma untuk segera pergi dari TKP.
"Aku butuh penjelasan teme" Naruto segera menutup –membanting- pintu kamar mereka berdua.
Segera meraih Naruto dalam pelukan, mendekapnya erat. "Aku tadinya juga tidak tahu jika mereka berdua di sana dobe sayang" jelas Sasuke.
"Hn" ketularan Sasuke elah Narutonya.
"Aku tidak sengaja melihat bayangan hitam mendekat saat kita berbicara tadi. Siapa lagi jika bukan mereka berdua? Tidak ada orang lain di rumah kita dobe"
"Huum" mendusel-duselkan hidungnya ke kemeja Sasuke. "Kangen bau Suke" ucap Naruto.
Deg
Naruto tidak sadar jika dia baru saja memberi makan gratisan pada mahasiswa di akhir bulan. Mengumpankan dirinya dengan tidak sengaja pada kucing garong macam Sasuke. Semoga kau selamat Naruto, aku menunggu videonya saja. J
Sasuke langsung membanting tubuh Naruto ke ranjang, yang disambut pekikan kaget dari Naruto dan ekspresi horor ketika Naruto baru ngeh sudah memancing burung untuk segera masuk sarangnya.
Feelku nulis cerita ini hilang, tapi ku paksakan tetap menulis, mungkin ini chapter garing, paling aneh, gak greget, dll. Alur ceritanya sudah ada, tapi aku merasa stuck ketika menulisnya. Aku masih mencari cara biar semangat lagi. Untuk saat ini, masih nyaman jadi reader aja dulu.
