Fint bingung memikirkan bagaimana cara untuk membuat Mick tertarik kepadanya. Sebenarnya ia takut apabila rencananya gagal, hal itu justru akan menjadi petaka bagi dirinya sendiri. Risikonya, Mick mungkin akan risih terhadapnya atau mungkin lebih buruknya lagi, ia bisa dipecat dari pekerjaannya saat ini. Saat ini, ia berada di antara kebimbangan yang semakin meresahkan hatinya. Walaupun begitu, keinginan hati untuk meraih pria pujaannya tetap lebih kuat daripada apapun. Ia siap menanggung segala risiko yang terjadi di kemudian hari nanti.
Dengan bantuan internet, ia mencari cara untuk mendekati Mick dengan halus agar rencananya berhasil dengan mulus. Pertama, dengan pandangan intim. Hal ini susah untuk dilakukan oleh Fint, tetapi ia pun bersemangat melakukannya. Ia pun mencari momen yang pas untuk melakukan hal tersebut. Ia menantikan saat Mick sedang senggang di kantor. Dengan alasan meminta tanda tangan, ia pun mengetuk pintu ruangan Bosnya itu dan menghampirinya.
"Permisi Pak, saya mau meminta tanda tangan, silahkan baca terlebih dahulu apabila ada kesalahan bisa langsung saya revisi sebelum anda tanda tangani" terang Fint sambil menyerahkan berkas yang ia bawa untuk di tanda tangani.
"Oh ya Fint, sini biar kubaca dulu berkasnya. Terima kasih ya" sahut Mick.
Segera disaat Mick fokus untuk membaca, Fint pun meniupkan debu halus mengenai mata Mick. Refleks, Mick pun mengucek matanya yang terkena debu tersebut. Fint pun kemudian berpura-pura membantu Mick meniup matanya. Dari situlah akhirnya mereka dapat bertatapan muka secara langsung dan dalam jarak yang begitu dekat.
Deg deg deg... Jantung Fint seketika berdegub dengan kencang saat itu. Ia begitu tersipu melihat pria idamannya berada dihadapannya dengan dekat. Ia pun menatap lama Mick saat itu sambil berpura-pura meniup matanya. Beruntung Mick tidak merasa risih atau curiga dengan apa yang dilakukan Fint saat itu. Ia pun akhirnya menyerah dan kembali pada posisi semula. Pipinya pun semakin memerah karena malu. Ia pun akhirnya pamit meninggalkan ruangan Mick sambil membawa kembali berkas yang sudah ditandatangani itu.
Langkah kedua, curhatan cerita seputar dunia pelangi atau gay story. Hal itu sangat privasi bagi Fint, namun untuk kesuksesan misinya, ia pun tak mudah menyerah. Ia pun tak langsung melakukan pada saat itu. Ia mencari hari yang pas untuk bisa mengajak Mick mengobrol berdua membahas permasalahan seputar dunia gay. Ia pun memutuskan untuk mengajak Mick keluar saat hari jumat setelah pulang bekerja. Ia pun dengan berani masuk ke ruangan Mick dan mengajaknya keluar.
"Permisi Pak, mohon maaf mengganggu waktunya. Apakah hari jumat besok ada waktu luang? Aku ingin mengajak bapak mengobrol santai di luar, bolehkan?" tanya Fint.
"Baiklah, kebetulan hari jumat besok kerjaan di kantor kita juga tidak banyak. Kau tentukan saja tempatnya, nanti kita bisa berangkat bersama kesana" sahut Mick.
"Terima kasih pak, akan saya siapkan tempat spesial untuk acara hari jumat ini. Sekali lagi terima kasih banyak karena bapak berkenan menyediakan waktunya untuk bisa keluar berdua bersama saya" sahut Fint antusias sembari ia pergi meninggalkan ruangan Mick.
Tak terasa hari berlalu dengan cepat, Fint pun begitu semangat berangkat dari tempat kosnya menuju ke kantor. Hanya dengan berjalan kaki, ia sudah sampai ke tujuan. Ia pun menyiapkan baju ganti untuk dikenakan pada acaranya nanti sore. Ia sengaja berangkat lebih awal ke kantor untuk menata ruangan bosnya itu dan mungkin dia ingin menunjukkan kelebihan dirinya kepada pria idamannya tersebut.
"Selamat pagi semuanya" sapa Mick saat memasuki kantornya.
"Selamat pagi juga, Pak Mick" sahut para karyawannya termasuk Fint.
Fint pun ikut masuk ke ruangan Mick untuk mengingatkan janjian mereka nanti sore. Pak Mick hanya mengangguk dan sambil berjalan meletakkan jaket yang dikenakannya dan mulai menyalakan komputernya untuk memulai pekerjaannya hari ini. Fint pun senang dan tersenyum saat meninggalkan ruangan Mick. Ia begitu bahagia karena Mick masih mengingat janji mereka berdua.
Fint merasa begitu bosan di kantor karena memang kerjaan di hari itu tidaklah banyak dan waktu terasa begitu lama baginya. Ia sudah tak sabar menanti jam pulang kantor agar dapat pergi berduaan dengan Mick.
Di sela-sela kegabutannya, Fint memainkan game yang ada di komputernya sembari mencuri pandangan ke arah jam dinding berdetak, hingga akhirnya, jam istirahat pun tiba.
Fint menunggu Mick keluar lebih dulu dari ruangannya untuk mengajaknya makan bersama di kantin. Hebatnya kantor Mick adalah fasilitas makan siang sudah disiapkan oleh perusahaan di ruang kantin dan para karyawan tak perlu membayar biaya untuk mengonsumsi makanan tersebut. Hebatnya lagi adalah menu makanannya begitu beragam dan mereka bebas memilih makanan yang diinginkan tanpa batas. Mick memang sengaja melakukan hal tersebut karena untuk menyehatkan para karyawannya. Ia tidak mau sampai karyawannya sakit karena terlambat makan siang atau tidak selera dengan makanannya dgn menu yang membosankan.
Namun harapan Fint sirna saat ia melihat Mick tak kunjung keluar dari ruangannya hingga 15 menit berlalu. Dengan perasaan kecewa, Fint pun akhirnya memutuskan pergi menuju kantin untuk makan siang. Disana sudah ramai orang-orang berkumpul untuk menyantap makan siang mereka. Perlahan ia berjalan mengambil makanan yang diinginkannya. Setelah selesai memilih menu, ia pun mencari tempat duduk yang sepi untuk menghabiskan makanannya tersebut.
Tak berasa 1 jam berlalu, para karyawan mulai beransur pergi meninggalkan kantin untuk kembali ke tempat kerja mereka masing-masing, termasuk fint. Ia pun bergegas menuju ruangannya untuk melanjutkan kembali pekerjaannya sembari memandang ketampanan bosnya yang makin hari makin membuatnya jatuh cinta.
"Fint tolong buatkan aku minuman hangat, bisa teh atau kopi. Seperti biasa ya less sugar" perintah Mick pada Fint yang baru saja masuk ke tempat kerjanya.
"Baiklah pak, tunggu sebentar akan saya buatkan minumannya" sahut Fint yang kemudian beranjak menuju ke dapur kantor untuk membuatkan teh hijau kesukaan Mick.
Fint masuk ke ruangan Mick dengan membawa secangkir teh hangat pesanan bosnya itu. Ia pun meletakkan teh di meja Mick.
Karena kurang memperhatikan sekitar, tak sengaja mick menyenggol cankir tehnya hingga tumpah mengenai celananya. Ia sontak langsung berdiri karena kaget dan melihat hal itu fint seketika membantu mengelap tumpahan teh di celana mick. Langkah ketiga, yakni pendekatan fisik tak sengaja sudah Fint lakukan. Ia dengan berani menyentuh kemaluan Mick hingga membuat penis yang masih terbungkus rapat dalam celana itu perlahan mengeras.Mick merasa aneh karena sentuhan lembut yang dilakukan fint terhadapnya. Sudah lama ia tidak mendapatkan rangsangan seksual semacam ini. Tanpa disadari penis mick pun perlahan berdiri. Namun, Mick kembali tersadar dan mempersilahkan Fint pergi untuk mengganti tehnya dengan yang baru sembari dirinya pergi ke toilet untuk mengeringkan celananya yang basah.
Dalam perjalanan ke dapur, Fint pun girang karena melihat reaksi dari Mike akibat sentuhan tangannya barusan yang mampu membuat penis bosnya tersebut mengeras. Ia menjadi semakin yakin bahwa strategi mendapatkan hati sang bos akan berhasil nantinya.
Mungkinkah dengan segala tindakan yang dilakukan oleh Fint dapat membuahkan hasil dan meluluhkan hati Mick untuk jatuh kepadanya? Jawabannya akan ada di episode berikutnya. Silahkan bantu untuk komen dan vote ya guys. Terima kasih dan sampe jumpa di episode berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Mike
RomanceIni adalah kisah perjalanan hidup Mike, sepupu dari Laura dalam cerita Samuel and Daniel Season 2. spin of ini akan menceritakan sosok pribadi Mike yang besar di Los Angeles dengan berbagai sudut pandang. pastinya merupakan kisah gay story ya yang p...