***
Sudah lima menit berlalu Baekhyun menunggu Sehun di cafe langganannya. Salah satu pelayan wanita menghampiri nya, menyodorkan buku menu dan meletakkannya di meja. Pelayan itu berlalu pergi setelah menuliskan pesanannya.
Menunggu pesanan datang, matanya memandang taman buatan yang berada di samping cafe, banyak bunga-bunga yang beraneka ragam disana termasuk bunga kesukaannya.
"Sudah lama menunggu?" Baekhyun menoleh melihat Sehun yang berdiri sambil menarik kursi dan duduk didepannya.
Baekhyun menggeleng. "Tidak. Aku baru saja memesan makanan. Apa kamu ingin memesan sesuatu." Baekhyun menatap Sehun, matanya bergulir membuka buku menu dan membolak-balik halamannya mencari makanan kesukaan Sehun.
Sehun tersenyum dalam diam. "Tidak usah, kita makan berdua saja." Gerakan tangan Baekhyun terhenti. Atensinya menatap lekat mata Sehun, sedetik kemudian rona merah muncul di kedua pipinya.
"A-apa maksudmu." tanya nya dengan suara yang terdengar gugup.
Sehun menyenderkan tubuhnya di kursi, bersedekap tangan menatap balik Baekhyun yang terlihat sangat lucu di mata nya.
"Kau sangat cantik dengan pipi yang memerah." ucap Sehun keluar topik pembicaraan.
Baekhyun menunduk menyembunyikan wajah yang semakin memerah.
"Jangan menggodaku." cibir Baekhyun. Gelak tawa Sehun terdengar. "Kenapa kamu menyuruhku datang kesini?" imbuhnya
"Kenyataan Baekkie. Aku ingin membicarakan sesuatu hal padamu."
"Sesuatu apa?" Dirinya begitu penasaran tentang sesuatu hal yang ingin dikatakan lelaki berwajah tampan itu.
"Nanti saja bicaranya, aku sudah lapar." ucap Sehun yang melihat dari jauh pelayan yang membawa troli makanan kearah mejanya.
***
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Baekhyun menumpuk kan kedua tangannya di meja menatap manik mata Sehun lekat. Ahh, Kenapa baru disadarinya, Sehun dilihat dari dekat terlihat sangat tampan.
"Kamu tau kan Jisung sangat menyayangi mu lebih dari seorang kakak." tanya Sehun memecahkan keheningan sebelumnya.
Baekhyun mengangguk. "Aku tau, aku juga sangat menyayanginya."
"Dan kamu pasti tau selama ini Jisung selalu memimpikan Mama impiannya."
Baekhyun mengerutkan kening, mulai tak sabar mendengar penjelasan Sehun. Ia memandang lekat lelaki di depannya meminta penjelasan lebih. "Jadi, maksudmu."
"Menikahlah denganku Baek, menjadi pendamping hidupku dan menjadi Mama untuk Jisung, anakku."
Baekhyun menutup mulutnya terkejut mendengar lamaran dadakan Sehun. Tak ingin dianggap main-main, Sehun menggenggam tangan Baekhyun yang lain dengan lembut.
"Aku serius dengan perkataanku, Baek." tegas Sehun.
"Dan aku tidak mau mendengar penolakanmu." sambungnya yang melihat Baekhyun ingin membantah ucapannya.
"Kamu selalu seenaknya, aku tidak ada pilihan selain berkata iya." cibir Baekhyun lalu tersenyum.