"Aku menyukainya," ucapku.
"Jangan. Kau bukan tipenya."
"Aku yakin suatu saat nanti dia juga menyukaiku."
"Hmph! Naif. Lihatlah dia yang bahkan tak menoleh ketika kau menyapa dengan tatapan memujamu itu!"
"Aku tetap menyukainya dan aku akan berusaha untuk menjadi tipenya."
"Aku tak mau kau sakit hati. Berhenti menyukainya!"
"Kenapa kau sangat ingin aku tidak mengejarnya?"
"Karena delusimu terlalu tinggi."
"Persetan! Aku akan tetap berusaha mendekatinya!"
"Dasar keras kepalaaaaaa...."
______________________________________
Begitupun seterusnya ketika aku berdebat dengan wanita di dalam cermin kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Illusion
Non-Fictionsisi lain dari diriku ternyata banyak. ada beragam jenis karakter yang hidup dalam diriku. Pada akhirnya, aku sendirilah yang menjadi teman terbaik untuk diriku sendiri. So, enjoy your reading!