Teriakan sumpah serapah itu muncul lagi di ruang luar pintu kamarku. Maki makian, umpatan, tuduhan-tuduhan, dan segala jenis sarkasme menggema.
Aku lelah.
Bisa-bisa aku gila karena ini. Psikisku sangat terganggu dengan suara keparat itu.
.
Aku mulai mencari cari earphone. Kuputar musik DJ yang sangat menusuk telinga dengan volume keras.
Huh! Kenapa aku dilahirkan di keluarga ini?
ini yang membentuk karakter jahatku. Sekali lagi ku beritahu,
.
AKU MUAK DENGAN DUNIA.
.
Aku lelah selalu mengeluh tentang hidupku. Kalaupun aku memiliki mental tinggi, inginku meneriaki mereka. Mengutuk mereka. Meludahi mereka. Meluapkan segala kebencian yang ku tanggung. Menyuruh mereka berhenti untuk membuat lelucon pahit ini.
.
Ah, Sangat menjengkelkan. Mungkin akan lebih baik jika orang orang menyebalkan itu musnah.
Heh, sungguh menyedihkan takdirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Illusion
Non-Fictionsisi lain dari diriku ternyata banyak. ada beragam jenis karakter yang hidup dalam diriku. Pada akhirnya, aku sendirilah yang menjadi teman terbaik untuk diriku sendiri. So, enjoy your reading!