Saat ini Intan sedang menuggu angkot untuk pulang ke kosan.sudah hampir 15 menit tetapi angkot tidak ada yang lewat sama sekali tak berselelang lama air hujan mulai membasahi jalanan banyak yang berlarian agar tidak terkena air hujan.
"Yah kenapa harus hujan sekarang sih" gerutu Intan. pasalnya dia paling tidak kuat dengan hawa dingin. Sungguh badan intan pun sudah mulai menggigil akibat kedinginan ia juga lupa untuk membawa jaket. Sudah hampir 30 menit tapi sepertinya hujan tidak mau berhenti.
"Ad..uh di..ngin bang..et sih"
Karena kedinginan membuat kepala Intan terasa sakit dan pusing berat sampai dia tak sadarkan diri dan langsung banyak orang yang menggrombol di sana tapi tidak ada yang mau menolong Intan sampai ada seorang laki laki yang menolongnya dan membawa Intan ke rumah sakit terdekat.
"Di mana aku?"tanya Intan kebingungan karena ini bukan kamarnya atau tempat kosannya.
"Lo udah sadar?"tanya seseorang yang suaranya sanagt ia kenal.
'Deg Deg Deg'
Detak jantung Intan berpacu tak beraturan."Ya Allah apakah ini mimpi? jika aku bermimpi tolong jangan bangunkan aku sekarang karena begitu indahnya mimpi ini bahkan jauh lebih indah dari kehidupan nyata ku". hatinya pun berdetak sangat kencang tak seperti biasanya. karena sekarang di sampingnya ada orang yang selama ini ia impikan. Bahkan sekarang intan seraya lupa caranya berkedip karena dari tadi dia selalu melihat nya."Walaupun harus sakit untuk bertemu dengannya iklhas deh yang penting ketemu dia". "Tapi enggak deh ntar di kira gue cewek lemah lagi"ucap dalam hati Intan tapi sebuah panggilan membuatnya tersadar dari lamunanya tadi.
"Hey"ucap Zico menyadarkan Intan dari lamuannya
"Eh, iya kak maaf kenapa ya?"
"Lo kenapa apa masih ada yang sakit?"ucap Zico sambil mengecek Intan apakah ada yang sakit dan bahkan dia menyentuk dahinya. Meleleh bang ati adek di gituin biarin deh kata netijen yang bilang alay atau apalah karena mereka Cuma netijen bicara tanpa ngerasain di posisi kita . Untung dia masih bisa mengendalikan diri dan berusaha menutupi rasa bahagia dan rasa gugupnya.
"Seperti yang kakak lihat aku baik baik aja"ucap Intan beusaha menahan keguupannya sekuat hati agar ia gak terlihat malu-maluin di depan pacar khayalannya.
"Kalau gitu gue mau pamit cabut dulu"pamit Zico
"Eh tunggu kak"cegah Intan. sebenernya gak ikhlas buat dia pergi tapi gue sadar diri dan posisi gue siapa dan dia siapa dunia kita seraya berbeda walau di alam yang sama.
"Ada apa lagi?"
"Em, Cuma mau tanya, kakak yang tolongin aku?"
"Iya, tadi lo pingsan lalu gue bawa lo kerumah sakit.tapi kata dokter lo gak papa kok Cuma butuh istirahat. Semua adinistrasi udah gue bayar jadi lo tenang aja"
"Eh, kok jadi kakak yang bayar sih? berapa kak sini biar aku ganti?"
"Gak usah lo ganti, kan udah kewajiban sesama manusia harus saling tolong menolong"kata Zico.
"Aduh, bebeb ku udah ganteng baik pula tambah meleleh nih hati bang"ucap dalam hati Intan.
"Gue cabut dulu ya soalnya masih ada urusan" pamit Zico tersenyum manis.
"Iya kak makasih ya"kata Intan dan dibalas senyuman Zico lalu langsung keluar dari pintu ruangan Intan.
"Kalau kata Sisi di ggs oxsigen mana oxsigen ya ampun gue kehabisan oxsigen nih gara gara pacar hayalan gue"kata Intan sambil menirukan gaya Sisi di ggs maklum Intan salah satu pengemar beratnya Sisi di ggs.
Tanpa Intan sadari sedari tadi ada yang melihatnya dan hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya tadi dan berusaha menguatkan hatinya.
"segitu senangnya kah lo sampai teriak-teriak seperti tadi"batin seseorang tersebut.
"Woi! Ren lo kenapa masih di sini? Bukannya lo bilang mau tunggu di mobil?"tanya Zico.
"Gue bosen di mobil jadi gue kesini kirain lo belum balik"
"Ouh ya gue udah bilang ke cewek itu seperti yang lo bilang"
"Thanks bro, udah mau bantu gue"kata Rendy di angguki Zico setelah itu langsung pergi begitu aja.
"Lho ini si Rendy kenapa jadi cuek gini?gak biasanya dia kayak gini emang gue salah omong ama gimana ya? Tapi ya udahlah kenapa gue pikirin paling juga lagi capek ayau banyak pikiran aja"heran Zico.
"Banyak yang gak kamu tau tentang dunia fana ini. kamu hanya mau tau dari satu sisi saja tanpa kamu mau tau sisi yang lainya. Termasuk tentang ku kamu hanya menilai ku dari satu sisi tanpa mau melhatnya dari sisi yang lain"-Rendy
******
Nb: kalau ada kesalahan dalam penulisan silahkan Komen di bawah 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Of My Boy
Teen FictionCover by @RossaAulia3 Dia adalah si laki laki dingin ku Rendy Juliansyah. Seorang pemain sepak bola terkenal tapi dingin dan jarang sekali ia tersenyum. Entah keberuntungan atau musibah Intan harus bertunangan dengannya dan minggu d...