PART 4 (FLASHBACK)

23 4 1
                                    

Terlihat seorang remaja yang sedang berlari tergesa-gesa. Ia terus berlari seperti di kejar setan. Tanpa melihat kanan dan kiri remaja tadi menyebrang jalan padahal dari arah kanan terlihat truk yang melaju kencang. Pengemudi truk tersebut terus membunyikan tlakson agar pemuda itu menyingkir tapi pemuda itu seperti tidak mendengarkan. Saat pemuda itu sadar ia dalam bahaya tapi truk itu sudah semakin dekat dan kaki pemuda itu seperti mato rasa tidak bisa ia berjalan.tapi seorang cewek perempuan menarik pemuda itu ke tepi jalan.

"lain kali kalau jalan liat kanan kiri biar hal semacam ini gak kejadian"

"maaf tadi gue gak sadar"

"yah,ish karena lo nih gue jadi kehilangan jejeknya kak Evan Dimas deh"

"sorry banget dan makasih ya udah tolongin gue. Sebagai gantinya gue ajak lo makan di restauoran gimana?"

"hm, berhubung gue capek plus laper habis ngejar kak evan dimas. oke deh gue mau tapi gue ya yang milih tempat ya"

"oke"

****

Mereka pun pergi kesuatu tempat yang sudah dipilih dan terlihat lah sebuah angkringan yang menyediakan menu makanan tradisional daerah ini.

"oke kita sudah sampai"

"hah? Lo yakin mau makan di tempat kayak gini?"

"memangnya kenapa? lo gak suka?"

"gak kok . gue haran aja ada gitu cewek sekarang mau makan di tempat kayak gini"

"buat gue makan itu tengan rasa dan kalau di sini itu masakannya enak terus buat apa kita kerestaouran mahal. yang terpenting itu rasanya mantap banget. Dan gak kalah pentingnya di sini itu murah meriah. Kan yang mahal-mahal itu belum tentu rasanya sesuai sama lidah kita terus sekalian kita ikut membantu pedagang-pedangan kecil"

"baru pertama kali gue liat cewek yang kayak gini . pemikirannya juga beda kayak cewek biasanya"batin Rendy

"yuk buruan gue udah laper nih"

"hm"

"pakde and budhe i'm back"ucap Intan

"kamu ini ngomong mbok ya pakek bahasa kita saja jangan di campur-campur gitu kan budhe ndak tau artinya opo"ucap budhe ngomel seperti biasa kalau Intan pakai bahasa yang indonesia dan inggris.

"budhe juga di campur-campur tuh bahasanya indoesnia sama jawa"kata Intan. budhe pun hanya bisa mengelengkan kepala akan kelakukan Intan karena sudah biasa baginya.

"eh ada intan sama siapa kesininya?"

"ini pakde sama temen"

"temen apa temen nih"

"ish pakde apa sih kita itu Cuma temen tau! Budhe pakde nih ngeledekin Intan"adu Intan membuat pakde ketawa dan semakin membuat Intan tambah kesal.

"aduh pak jangan digodain terus dong Intannya"

"tau tuh budhe marahin aja pakdenya"

"iya nduk nanti budhe marahin tenang aja"

"oh iya, sampai lupa pesan jadinya"

"pakde aku pesan makan seperti biasa ya. tapi lauknya ganti sama ikan kakap ya minumnya sama kalau kamu?"

"sama in aja kayak kamu"

"oke pakde jadinya pesanan dia samain aja kayak aku"

"siap! pakde buat dulu ya"

"siapp"

'ekhm'

"gue mau nanya? Lo kayaknya udah akrab banget sama yang punya warung ini lo itu soudaranya apa gimana?"

"bukan, gue cuma langanan itu sering makan di sini"

"ouh"

"eh iya lo kok tadi lari-lari kayak di kejar setan sih kenapa kalau gue boleh tau?"

"tadi itu gue lagi di tunggu seseorang"

****

"Mungkin hanya aku! masih disini berharap kamu datang, seperti waktu itu. Kini aku sudah bertemu dengan mu lagi, tapi saat kita bertemu kembali kita seperti orang asing yang baru bertemu"kata Rendy sambil memegang sebuah buku diary dan ada satu tulisan yang selalu ia baca setiap harinya.

Dear diary

Hari ini aku sangatlah senang sekali karena aku akan berjumpa seorang yang selama ini aku kagumi dan kalian tau gak dia itu namanya adalah Evan Dimas dia adalah pemain timnas indonesia dia adlah salah satu idola kuu. Aku sangatlah mengaguminya saat pertama kalinya aku melihatnya bermain sepakbola melalui televisi aku sungguh sangat terpesona oleh skilnya bermain di tambah wajah gantengnya bikin meleleh.suatu saat aku ingin sepertinya bisa membanggakan negara ku tercinta yaitu INDONESIA. Bisa kah aku berharap semoga Allah memberiku jodoh sepertinya sungguh aku akan bersyukur.

Yang menulis

Intan

"andai kamu tau kamulah alasan ku untuk meneruskan ku untuk bermain sepak bola kamu lah alasan di balik semua ini"

Tanpa di sadari Rendy sedari tadi terus memperhatikannya bahkan dia sangat ingin tau apa yang di maksud oleh kata-katanya tadi tapi ia urungkan niatnya saat melihat situasi saat ini.

"itu Rendy lagi baca apaan sih kok mukanya sedih gitu"kata Zico berbisik ke Brylian.

"gak tau ntar kita cari tau aja"Ucap Brylian di angguki Zico.

"aku mengagumi mu sejak awal kita bertemu kamu satu-satunya wanita yang bisa membuatku terpanah bahkan dengan sekejab mata kamu mampu membaut hatiku mencintai mu"-Zico

The Cool Of My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang