Halo kalian, para manusia pekerja keras, yang selalu menjalani semua dengan jalan berbatu, yang selalu menikmati hidup dengan semangat, yang selalu mencari teman untuk melupakan kegelisahan, dan kalian yang suka menyimpan sendiri rasa yg sedang dihadapi.
Saya yakin, banyak orang yang mungkin sekarang sedang rebahan, atau sedang duduk dengan kertas menumpuk di depanya, berdiri dalam suatu lingkaran yang mungkin mereka tidak nyaman dengan suasana di lingkaran tersebut.
Ada yang mulai mencoba bersikap dewasa dengan jiwa kekanakanya yang ragu dan ada yang selalu merasa sepi setiap malam, menangis, gelisah tiba tiba seperti memang yang dijalankan penuh kekurangan.
Pasti terbesit di pikiranmu, untuk pergi meninggalkan atau untuk diam dan bertahan.
Ketika ingin pergi rasa masih sayang, ketika ingin bertahan terus berada dalam angan.
Kamu adalah satu satunya yang tau kemana kamu harus berjalan. Tak usah tergesa gesa, awan hitam pun menunggu meneteskan air agar dirinya kembali putih. Matahari juga menunggu, kapan dia datang menyinari bulan dan kapan dia meninggalkan bulan untuk menyinari seorang.
Untuk maju kedepan pasti butuh meninggalkan.
Untuk berdiri dengan diam harus rela untuk ditinggalkan.
Semua terkikis dengan sendirinya, tak ada yang abadi di dunia.
Apa yang kamu tak genggam, pasti akan hilang.
Lepas dalam harap, diam dalam senyap, dan pelan berangsur angsur lenyap.
Oct.10
2019
. . . . . .
