Tahun 2019...
Sebuah tahun dimana sesuatu banyak berjalan dari tengah malam hingga pukul enam.
Yang awalnya tertarik menjadi me-narik,
Dan yang awalnya saling bersandar menjadi saling berpencar.
Aku yang dulu hanya tau tertawa dan hanya menganggap duka sebagai imaji,
Kini malah duka yang membuat tertawa itu sangat berarti.
Soal cintapun dulu banyak yang ku tak mengerti, tapi dengan otak dangkal dan tubuh kecilku ini, ku nikmati saja bersama dia yang katanya pasangan hati.
Namun, terlalu banyak nikmat manis memang dapat timbul sakit.
Otak kecil ini akhirnya hanya bisa berpikir bagaimana, kenapa, dan mengapa.
Bagaimana peduli ini bisa berubah,
Kenapa rasa ingin terlihat bahagia tiba-tiba hilang,
Dan mengapa hanya diam dari sosial yang kejam.
Hingga ku putuskan untuk tak percaya dengan percaya,
Dan untuk berbohong pada kebohongan.
Karena pahamku takut dan tau, mereka dengan mudah memutar jarum jam saat terpeluk derita dan pergi hanya untuk keberuntunganya.
-
-
-
Purwokerto, 28 Juli 2019
