Seorang wanita sedang menyiapkan makanan untuk saudara kembarnya. Dan tak lama pun seorang pria duduk di sebelah rifa.
"Rif. Kenapa kamu tidak tinggal bersama suamimu? Tanya rafa..
"Kau mengusirku"tanya balik rifa."Tidak. Rifa. bukan itu maksud kakak. Kamu sudah menikah seharusnya kau tinggal disana. "Jalas rafa.
"Kamu tau kan? Aku tidak mencintai faizan!Dan faizan juga tidak mencintaiku.Aku menikah dengan faizan hanya paksaan. Dan permintaan terakhir om liyan. Bukan atas cinta aku menikah dengan nya. "Jelas rifa.
Rafa hanya mengangguk. Karena jika ia terus berbicara ia akan kalah. Karena rifa sangat keras
Kepala."Andai ayah masih ada. Ayah akan membelaku dan ayah tidak akan membiarkan semua ini terjadi"ucap rifa dengan nada yang begetar.
Rafa langsung mendekati rifa. "Jangan menangis rifa. Ayah sudah bahagia sama bunda"ujar rafa.
"Rifa rindu mereka"ucap rifa.
"Ya sudah. Besok kita ke makam bunda dan ayah"ujar rafa sambil memegang batu nisan.
Rifa langsung berdiri dan menatap stahun,rafa. "Beneran?
Rafa mengangguk.
Rifa langsung memeluk rafa erat rafa. "Makasih. Makasih kak"
🍃🍃🍃
Rafa dan rifa sedang di permakam adinda dan rafka.Rifa menaburi bunga di atas makan rafka sedangkah rafa iya menaburi bunga di makan adinda.
Saat kepergian adinda. Rafka menjadi pria yang sangat dingin. Tetapi ia sangat memperdulikan dsn menyayangi rafa dan rifa, bahkan dari bayi rafa dan rifa selalu di bawa kekantor oleh rafka. Tidak pernah sehari tidak di bawa kekantor. Rafka meninggal dunia di saat rafa dan rifa berumur lima belas tahun, rafka meinggal karena sakit. Dan rafka menitipkan kedua anak nya ke andra dan delvia juga lidya. Rafa dan rifa tinggal di jakarta hingga kuliah. Dan mereka kembali ke bandung untuk mengurus kantor rafka dan kafe adinda.
"Rifa, sayang ayah juga bunda. Rifa rindu kalian"ucap rifa seraya meneteskan air mata.
"Bun. Bunda ingin rafa jadi seorang pilot dan rafa sudah mewujudkannya. Rafa harap bunda dan ayah bahagia di sana. Doa rafa selalu ada untuk kalian.
"Oh ya ayah. Ayah dulu pernah bilang. Ayah ingin akan memakai kan jilbab ke kepala rifa, saat rifa menikah dengan pria yang hebat dan mencintai rifa. Tapi, hiks hiks"rifa menangis di makan rafka dan dinda. "Rifa rifa sayang kalian. Sangat sayang.ayah maafkan rifa. Dulu rifa selalu rewel dan iingin selalu di gendong. Tapi, rifa rindu itu. Rifa ingin seperti dulu ayah selalu mengendong rifa di pagi hari"ucap adinda.
Rifa memang beda dengan rafa. Rifa lebih manja dia selalu di gendong rafka jika di pagi untuk sara pan. Jika tidak, rifa tidak akan bangun. Dan rafa dia mandiri seperti ayahnya. Tapi 90 persen sikap rafa seperti adinda. Bahkan makanan kesukaan nya pun mirip dengan adinda. Jika marah pun dia sama seperti dinda.
Drutt drut drutt.
Ponsel rifa berbunyi. Rifa langsung mengangkat telfon nya. "Ada apa ?
"...."
"Maaf. Aku ga bisa!
"..."
"Ya sudah. Aku kesana! Puas?!
"...."
Rifa langsung mematikan telfon nya. "Kak rifa harus pergi"ujar rifa.
"Mau kemana dek? Tanya rafa.
"Mau ketemu seseorang. Ya sudah rifa pergi dulu" pamit rifa.
Rifa pergi ke sebuah taman. Dan ia melihat seorang pria yang duduk di kursi. "Ada apa? Tanya rifa menghampiri pria itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Rifa &rafa
General Fiction"Aku membencimu rifa! Sangat membincimu! Marah faizan berteriak. "Kenapa kau membenciku? Bukankah. Serahrusnya aku yang membencimu? Kamu memisahkan ku dengan afnan! Balas rifa tak kalah marah. "Kamu mau tau alasannya? Kenapa aku membencimu? Tanya...