🎵Jung Seung Hwan - If It Was You 🎵
🥀 Surga Dalam Luka 🥀
Di lain sisi, Adnan sedang duduk diam di tepi ranjang rumah sakit. Matanya menatap plester yang menutupi bekas infusnya. Adnan membuang napas panjang. Rasanya kepalanya pening, ingin pecah. Bumi seakan berputar mengelilinginya.
"Den, di depan tadi saya menemukan tas hitam Aden."
Aden adalah panggilan dari Pak Joni untuk Adnan. Pak Joni yang berdarah Sunda-Jawa adalah satpamnya sejak Adnan kecil dulu. Tapi saat Adnan sudah punya rumah sendiri, Adnan mengajak Pak Joni untuk tinggal bersamanya. Begitu juga dengan Bi Ira. Bi Ira bukanlah orang baru di hidup Adnan. Keduanya sama-sama memiliki tempat sendiri di hidup Adnan.
Dengan berat, Adnan mengangkat kepalanya. Menatap Pak Joni yang menenteng sebuah tas berwarna hitam. Adnan kenal tas itu. Itu adalah tas yang ia simpan di apartemennya. Tapi siapa yang membawa tas itu ke rumah sakit, Adnan tidak tahu. Seingatnya, Bima tidak berpesan apa pun soal tas tersebut.
"Cek isinya aja, Pak," kata Adnan dengan suara lemah. Padahal saat bicara dengan Raya, suara Adnan seperti kobaran api. Siap membakar siapapun yang berani padanya.
"Isinya hanya pakaian, Den. Tidak ada yang lain," lapor Pak Joni. Adnan hanya merespon dengan anggukan kecil.
"Kalau gitu mau pulang sekarang, Den?"
Adnan kembali mengangguk kecil dengan tawaran Pak Joni. Pak Joni mengambil alih semua barang bawaan Adnan termasuk tas hitam tersebut. Adnan melangkah pelan di samping Pak Joni. Sesekali ia memegang lengan Pak Joni saat ia merasa pusing di kepalanya mulai menyerang.
Adnan lagi-lagi terpikir, tenaga apa yang ia gunakan saat bicara pada Arraya sampai ia bisa berteriak dan menggerakkan kepalanya dengan angkuh dan cepat.
"Non Raya sudah pulang duluan ya, Den? Soalnya dari pagi saya tidak lagi melihatnya."
Adnan hanya diam, enggan bicara.
"Terakhir kali saya hanya melihat kemarin malam Non Raya masih nemenin Aden di ruangan, bacain qur'an untuk Aden." Untuk yang satu ini, Adnan merasa ada yang meniup telinganya. Menyuruh telinganya untuk terbuka lebar dan mendengarkan cerita singkat Pak Joni yang tiba-tiba.
"Saya yang dengerin dari luar sampe merinding, Den. Suaranya Non Raya juga bagus pisan. Saya bahkan tidak tahu jam berapa Neng Raya tidur. Soalnya Non Raya selalu di samping Aden."
"Saya yang liatnya jadi iri euy. Jadi rindu istri di kampung."
Adnan tetap diam. Ia bahkan tak menanggapi kalimat bermaksud candaan yang dilontarkan Pak Joni.
Adnan dan Pak Joni berbelok ke koridor kiri. Mereka harus naik lift untuk turun ke lantai lobi rumah sakit. Pak Joni menekan tombol bawah, dan menunggu di depan lift. Lift sudah sampai di lantai 5, sebentar lagi akan sampai di lantai 7.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Dalam Luka | PROSES REVISI
Spiritual| Sad Romance - Spiritual | _HANYA CERITA FIKSI_ Surga bagi seorang istri adalah dengan taat pada suami. Jika seperti itu hukumnya, maka Adnan adalah surga bagi Arraya. Tapi jika Arraya sampai harus tertatih untuk menggapai surga dari Adnan, haruska...