tentang fajar; doyoung [discontinue]

∆11 : disappointed

ah, ini sudah hari kedua dimana naomi bilang bahwa aku menjadi alasan fajar bertahan. dan, sampai sekarang aku belum menemukan jawaban dari sebuah kalimat 'kenapa harus aku?'

sejak hari itu juga aku jarang sekali bertemu dengan fajar. kalaupun ada, hanya melihat dari jauh. jujur saja, aku sedikit aneh mendengarnya.

aku cuma gadis biasa, jauh banget dibawah yujin yang menjadi most wanted sekolah. lalu apa yang fajar harapkan dari aku? alasan apa sampai fajar menganggap bahwa aku penting?

dan, disini lah aku. bersama dengan si tokoh utama di dalam sebuah cerita klasik ini. sedari tadi aku diam. begitu pun dengan fajar yang sibuk dengan ponselnya.

aku nggak tau kenapa harus fajar yang muncul, karena.. itu membuatku sedikit canggung.

“nan?”

aku mendongkak. “iya jar?”

“mau pulang sekarang?”

“kamu emang gak sama yang lain?”

fajar menggeleng. “udah pulang duluan.”

“eh aku naik grab aja, jar.”

“apasih, ada gue kok malah sama yang lain?”

aku mengulum bibir. “ngerepotin.” kataku.

“gue masih asing ya?”

aku menaikan sebelah alisku, entah apa maksudnya. terdiam sebentar mencerna pertanyaan yang dilontarkan fajar.

“asing apanya?” ucapku akhirnya.

“ternyata gue salah ya nan.. gue kira kita udah sedeket itu, tapi lo masih anggep gue asing.” katanya dengan suara sedikit melemah.

“loh. kok gitu?”

“lo sendiri yang nunjukin kalau keadaan kita emang seperti itu.”

aku paham.

“jar, jangan salah paham. aku nggak gitu. maksud aku kamu kan capek abis seminar. takutnya nganterin aku kamu jadi tambah capek. itu aja, serius.”

“yaudah, gue pulang duluan.”

aku terkejut. lalu berdiri mengikuti fajar yang sudah berdiri. “loh? kok mutusin pembicaraan sih jar?”

fajar senyum. “bener kata lo nan, gue capek. terlalu capek.”

“jar..”

dia senyum lagi. “iya. gue pulang duluan ya. lo hati-hati nanti.” katanya lembut setelah tangannya mengacak puncak rambutku.

ah.. fajar.....maaf.