ㅇ5 : belajar gitar

166 32 4
                                    

_________________________________

"sa, hari ini jadi ya?" tanyaku ke elsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sa, hari ini jadi ya?" tanyaku ke elsa.

"siap!"

sore ini, setelah pulang sekolah mau stay dulu dikelas. mau belajar gitar. kebetulan elsa hari ini kelompok dikelas. jadi, elsa kelompok, aku belajar gitar.

sebenarnya sih random. gak ada tugas atau lomba yang ngeharusin aku belajar gitar. cuma, dari dulu udah suka sama gitar. tapi baru sempet belajar sekarang karena aku yang gak punya gitar.

"mau gue temenin gak nan?" tanya naomi.

"engga usah naom, kamu pulang duluan aja."

naomi ngangguk.

bel pulang bunyi. aku cuma beresin buku terus nyamperin elsa. ngambil gitar miliknya.

sepuluh menit kemudian koridor sepi. aku belajar didepan kelas alias ditengah koridor karena gak mau ganggu temen yang dikelas.

aslinya, main gitar itu susah. untungnya aku udah hapal kunci-kunci utamanya. jadi ya lumayan, walaupun lambat tapi bisa.

nggak lama, hujan. aku lupa hari ini mau ke kosan abang. buru-buru aku ke kelas lagi.

"sa, pulang duluan ya. ada janji sama abang"

"gitarnya bawa balik aja nan."

"kalo keujanan gimana?"

"tasnya anti air kok,"

aku ngangguk, langsung aja masukin gitar ke tempatnya. lalu ku bawa pulang.

"duluan ya semua, elsa gitarnya aku bawa"

"sIPPP TIATI PULANGNYA!"

aku lari ke depan gerbang, sebelum hujan makin deras. halte udah sepi, tapi bus belum ada yang lewat.

aku lupa beli pulsa, gak bisa nelpon abang buat minta jemput. oiya, dua hari ke depan kosan abang sepi katanya. temen2nya lagi ada urusan di bandung. makanya aku disuruh kesana.

"jinan!"

aku noleh ke depan. fajar sama motor ninja nya.

"pulang bareng, mau? mumpung masih kecil hujannya"

aku geleng, "nunggu bus aja, jar"

fajar ngebuka helmnya. "gausah sungkan. gue anter, buru"

"beneran? gak enak aku,"

fajar ngangguk. aku berdiri nyamperin fajar. dia ngasih helmnya ke aku.

"naik, nan" katanya. aku nurut. wah, jadi tinggi nih dibonceng fajar, haha.

"kosan abang lo dimana?"

"dibelakang cafe aini, tau gak?"

fajar ngangguk lalu motor mulai membelah jalan.

"kok baru pulang si nan?" katanya. suara dia kecil kebawa angin.

aku ngedeket kepunggung dia, "abis belajar dulu"

"belajar apa?"

"nih, gitar hehe"

fajar cuma ngangguk lagi. hening. motor yang dibawa fajar gak begitu lambat juga gak begitu ngebut. tapi karena hujan yang juga gak begitu deras, ngebuat tubuh jadi dingin. untung aku pakai jaket.

motor berhenti karena lampu merah.

fajar noleh ke belakang, "kenapa belajar gitar?"

"suka aja,"

"abis ini belok ke kanan kan?"

"iyaa jar"

dia ngangguk lagi. jadi, dia ini tau apa ngga si?

motor berhenti didepan rumah besar yang ada disamping kosan abang. nggak tau kenapa dia berhenti disini. aku turun dan lepasin helm.

"sori gak bisa sampe ke depan kosan. padahal nanggung"

aku senyum, "emang kenapa gitu?"

"belum siap aja ketemu abang lo,"

aku ketawa, "abang aku gak galak. cuek"

"kaya lo?"

aku garuk kepala yang emang gatau faedahnya apa padahal gak gatel sama sekali. "gue cuek ya?"

"jangan cuek, apalagi kalo sama gue"

"kok gitu?"

"biar gue nya nyaman terus sama lo,"

fajar senyum lagi. aku terkekeh.

"dari kemaren-kemaren, ngomongnya ngaco terus kamu nih jar"

"kalo serius, nanti gak lucu"

"iya-iya. makasih ya udah nganter. masuk ya? takut dicariin"

fajar ngangguk. aku jalan sampe gerbang juga dia belum pulang.

"sore, senja!"

aku berbalik ngeliat fajar yang masih senyum diatas motor. terus ngeliat ke atas,

"masih mendung juga!" kataku, ke si fajar.

"iya, senja nya kamu!"

aku senyum sambil liatin fajar yang mulai bergerak terus ninggalin tempat sama motornya yang melaju cepat.

"hati-hati fajar!"

tentang fajar; doyoung [discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang