Halo? masih ada orang? xD
Kelas pertama Hyunjin pagi itu adalah kelas Bahasa Inggris, mata kuliah yang dibenci Hyunjin karena dia begitu buruk dalam pelajaran tersebut.
Walaupun benci dia harus tetap menjalaninya dengan sungguh-sungguh mengingat perjuangannya untuk dapat masuk ke Universitas ini tidaklah mudah.
Jadi Hyunjin berusaha sebisa mungkin untuk fokus walaupun Dosen yang mengajar terlihat selalu berekspresi masam dan nyaris selalu menatap ke arah Hyunjin, membuat Hyunjin merasa diawasi, menyebalkan. apakah kebodohannya terlihat sangat jelas di wajahnya sampai harus diawasi?
Hyunjin berusaha fokus walaupun yang duduk di sampingnya sekarang adalah si pelaku pelecehan terhadap dirinya tadi pagi, si pemuda panas yang baru Hyunjin ketahui sangat fasih berbicara dalam bahasa inggris, aksen Australia-nya hanya membuat pemuda itu terlihat sangat super sialan seksi.
Hyunjin ingin memujinya jika saja dia tidak melihat Chan yang kebetulan duduk tepat di sampingnya meliriknya secara terang-terangan dengan seringaian yang biasanya akan memikat para gadis di bibirnya.
"Aku tidak percaya kalau kau bisa salah menulis hole menjadi hall, Hyunjin?" Chan memulai aksinya.
Dengan wajah memerah Hyunjin menutup buku catatannya, pulpen yang semula dia gunakan untuk menulis dia gunakan untuk menunjuk wajah Chan.
"Diam" Hyunjin mengancam Chan menggunakan pulpennya, Chan memegang pulpen tersebut kemudian mengambilnya dari tangan Hyunjin.
"Kau, sudahkah aku bilang padamu kalau bibirmu terlihat lezat?"
BRAK
Hyunjin mendorong Chan sampai terjatuh dari kursinya setelah sebelumnya sempat memukul mulut kurang ajar itu dengan buku yang sedang dipegangnya.
Chan justru tertawa.
Saat kelas sudah berakhir, Chan beranjak dari posisinya mendahului Hyunjin.
Hyunjin yang sedang membereskan alat tulisnya tidak terlalu menghiraukan kepergian Chan, saat kedua kaki nya melangkah ke arah pintu keluar barulah dia menyadari kalau Chan masih berada di depan pintu.
Dikerumuni oleh beberapa orang mahasiswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berjumlah belasan, mereka terlihat mendiskusikan sesuatu sampai tidak menyadari kalau keberadaan mereka cukup mengganggu bagi mahasiswa lain.
"Permisi aku mau lewat, tolong beri aku jalan" Hyunjin berusaha mencari jalan.
Chan yang mendengar suara Hyunjin langsung mencari keberadaan pemuda itu, "Hyunjin, sudah mau pulang? Jadi minta ditemani ke perpustakaan?"
Chan berseru di antara kerumunan.
Hyunjin tidak mengerti dengan maksud dari ucapan Chan barusan jadi dia mengabaikannya begitu saja tetapi rupanya Chan bergerak cepat menggunakannya sebagai alasan supaya bisa melepaskan diri dari kerumunan tersebut, Chan merangkul bahu Hyunjin seraya berseru.
"Ayo ke perpustakaan!"
Setelah mereka berdua berada cukup jauh dari kelas barulah Chan kembali bersuara.
"Mereka semua ingin belajar bahasa inggris denganku"
Hyunjin hanya diam mendengarkan karena apapun alasan para mahasiswa tadi mengerumuni Chan bukanlah hal penting untuknya.
"Bukankah itu bagus, mereka sampai bersusah payah berdiskusi seperti tadi" Hyunjin menanggapi seadanya.
Chan mendengus, rangkulannya di bahu Hyunjin turun sampai ke pinggangnya.
"Percayalah, hanya 15% dari mereka yang benar-benar ingin belajar dengan ku, sisanya hanya penasaran tentang bagaimana rasanya diriku"
Hyunjin mengernyit kan alisnya karena tidak mengerti.
Chan tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat Hyunjin juga otomatis berhenti, Chan menatap wajah pemuda di sampingnya.
"Kau ada di mana Hyunjin? 15% atau 85% nya?"
"Aku?" Hyunjin menunjuk dirinya sendiri, "Aku yang 15% tentu saja"
Chan menyeringai tipis, jadi Hyunjin ingin belajar dengannya? Chan akan menjadi guru yang sangat baik untuknya []
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cellar (Chanjin)
FanfictionHyunjin membutuhkan sebuah kamar untuk tinggal dan Chan dengan senang hati menampungnya. [discont, sorry dear] { bxb; chanjin. } © Soursome, 2019.