Aku bingung, tetapi tidak tahu harus bercerita kepada siapa.
Kepada Ayah? Wah itu sih namanya cari mati. Kepada Ibu? Aku tidak punya ibu. Lalu kepada siapa aku harus bercerita so'al Chan yang seperti nya mengetahui sesuatu tentang ku.
Tetapi lagaknya itu seolah-olah dia tidak tahu apapun, tenang Hyunjin. tenaaang. Si tampan itu kelihatannya tidak berfikir sejauh itu.
Dengan mengendap-endap Hyunjin keluar dari dalam kamarnya, pagi itu Hyunjin masih belum ingin bertemu dengan Chan selain karena perasaan nya menjadi tidak enak, dia masih belum menemukan sanggahan yang pas mengenai gaun yang kemarin.
Pintu kamar Chan dalam keadaan tertutup, itu berarti dua hal. Chan belum bangun tidur atau dia sudah keluar dari kamarnya.
Di dapur juga tidak ada Chan, bagus. Hyunjin tersenyum lega dan melanjutkan langkahnya ke kamar mandi.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka, Chan keluar dari sana, sebuah bokser hitam menjadi satu-satunya kain yang menutupi tubuh nya yang layaknya sebatang coklat putih, itu terlihat lezat, sumpah.
"Selamat pagi" Chan menyapa, tangan kanannya mengusapkan handuk ke rambutnya yang masih basah.
Hyunjin tersenyum kaku, dia melewati Chan begitu saja dan masuk ke kamar mandi.
Dengan jantung berdegub dua kali lebih cepat, Hyunjin melepaskan satu persatu pakaiannya, selama melepaskan pakaian sampai ia berjalan ke dalam bilik shower, kepala Hyunjin dipenuhi oleh banyak hal yang membuatnya mengerang frustasi.
Dengung mesin cuci di sudut kamar mandi menyita perhatiannya, Hyunjin mematikan shower kemudian berjalan mendekati mesin cuci.
Apa Chan lupa mematikan mesin cuci setelah menggunakan nya? Ck.
Tetapi ada yang aneh, entah kenapa. Mendadak potongan adegan film horror yang pernah ditonton Hyunjin melintasi ingatannya, jangan bilang kalau yang di dalam mesin cuci adalah tubuh seseorang.
Byurr
Semua pakaian yang berada di dalam mesin cuci keluar kemudian terjatuh membentuk genangan di atas lantai kamar mandi, ternyata hanya pakaian.
Ya, pakaian berwarna merah muda, sama seperti yang diberikan Chan pada nya semalam, dan jumlah benda yang berada di atas lantai itu bukan hanya satu melainkan belasan, ah! Atau puluhan.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi.
Dalam sekejap Hyunjin langsung meraih handuk untuk membalut tubuhnya, sial sial sial. Dia sangat gugup, dia harus segera pergi sebelum Chan berbuat sesuatu yang lebih aneh dari ini.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka, dan dia langsung disambut dengan Chan yang berdiri di depan pintu seolah sedang menunggu nya.
Senyuman manis tersungging di wajahnya, "Halo.." Dia menyapa.
Saat senyuman di wajah Chan memudar, kesadaran Hyunjin juga memudar.
Kelelahan, insomnia, anemia dan terkejut menjadi kombinasi yang bagus untuk membuat Hyunjin pingsan []
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cellar (Chanjin)
FanfictionHyunjin membutuhkan sebuah kamar untuk tinggal dan Chan dengan senang hati menampungnya. [discont, sorry dear] { bxb; chanjin. } © Soursome, 2019.