Chapter 5 : Be Careful

4K 913 74
                                    

Hyunjin keluar dari cafe yang sudah menjadi tempatnya menongkrong bersama Chan beberapa waktu lalu, pemuda itu berniat langsung pergi ke tempatnya bekerja paruh waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin keluar dari cafe yang sudah menjadi tempatnya menongkrong bersama Chan beberapa waktu lalu, pemuda itu berniat langsung pergi ke tempatnya bekerja paruh waktu.

"Hyunjin.."

Hyunjin menoleh, dia hampir lupa kalau dia masih bersama Chan.

"Ada apa?" Hyunjin bertanya, mereka berdua sudah berada di tepi jalan, menunggu waktu untuk menyebrang.

"Hati-hati" Chan tersenyum, bibirnya berbentuk persegi ketika tersenyum, lesung pipinya membuat wajah pale itu terlihat menawan.

Hyunjin tidak menjawab apa-apa, beberapa saat kemudian lampu lalu lintas berubah warna yang sontak membuat kerumunan pejalan kaki langsung berbondong-bondong menyeberangi jalan, begitu pula Hyunjin.

Ketika dia telah sampai di sisi lain jalan, pemuda bermarga Hwang itu menoleh, Chan mempunyai sesuatu yang membuat Hyunjin ingin selalu melihatnya, jadi Hyunjin melakukannya. Dia menoleh untuk melihat Chan yang masih berada di tempat semula.

Ada senyuman di wajahnya yang rupawan, Bibir Chan mengucapkan sesuatu yang tidak dapat Hyunjin dengar, tetapi dari gerakan bibirnya Hyunjin mendapatkan sebuah kalimat.

"Hati-hati" Itu yang diucapkan oleh Chan.

Kali ini Hyunjin menjawabnya dengan anggukan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 1 malam shift Hyunjin baru selesai, sebenarnya waktunya untuk bekerja tidak sampai selarut itu tetapi tadi bos nya memberi nya pekerjaan tambahan membuat Hyunjin baru bisa pulang selarut ini.

Bayangan kasur empuk sudah menari-nari di kedua matanya, semua yang ingin dilakukannya sekarang adalah mencumbu tempat tidurnya, dia ingin segera tidur.

Lift yang hanya ada dia di dalamnya terasa sangat lambat, atau hanya Hyunjin saja yang tidak sabaran, butuh waktu beberapa menit yang bagi Hyunjin terasa begitu melelahkan sampai akhirnya Lift terbuka karena sudah sampai di lantai 7.

Wajah penghuni kamar 77 langsung menyambutnya.

Pemuda itu tersenyum lebar yang mana membuat Hyunjin langsung mengusap tengkuknya, dia merinding.

"Selamat malam Jeongin"

Hyunjin menyapa pemuda itu sembari melangkah keluar dari Lift, "Selamat malam" Jeongin membalas, kali ini disertai dengan senyuman manis.

Hyunjin merasa gusar tanpa sebab, dia hampir tersandung kakinya sendiri dan berakhir terjatuh ke atas lantai jika saja tangan kurus Jeongin tidak meraih pinggangnya.

"Hati-hati" Jeongin berkata demikian, Hyunjin membenarkan posisinya, dia melihat kearah Lift yang sudah hampir tertutup sempurna.

"Eh, Lift nya sudah hampir tertutup, masuk lah" Hyunjin menaruh telapak tangannya di antara celah pintu Lift yang sudah hampir tertutup membuat benda itu kembali terbuka.

Jeongin menggeleng "Aku tidak ingin kemana-mana"

"Hah?"

"Aku menyambut kedatanganmu"

Hyunjin tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini, dia memberanikan diri untuk mengacak rambut Jeongin yang terlihat halus seraya tersenyum canggung.

"Tidur lah" Kata Hyunjin sebelum berjalan meninggalkan Jeongin menuju unit Apartemen yang dia tinggali.

Ketika Hyunjin masuk dia menjumpai Chan yang baru keluar dari kamar nya, ada sebuah pakaian wanita di tangan kanannya.

Hyunjin seharusnya tidak terkejut dengan fakta kalau lelaki se-atraktif Chan akan membawa wanita ke kamar nya, tetapi dia harus terkejut karena Chan justru melemparkan pakaian itu padanya.

Hyunjin menangkap pakaian wanita yang ternyata berupa sebuah gaun sederhana berwarna merah muda tersebut.

"Simpanlah" Kata Chan dengan senyuman samar di bibirnya[]

"Simpanlah" Kata Chan dengan senyuman samar di bibirnya[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kritik dan saran dipersilakan 💕

The Cellar (Chanjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang