Tak sengaja, tatap ku bertemu..
Seolah ada petir yang menyambar..
Menimbulkan rasa tak wajar..
Ntahlah, aku berdebar..Sedingin es batu tatapanmu.
Senikmat secangkir greentea latte, aku menatapmu.
Sekaku robot senyumanmu..
Selincah tupai aku membalas senyummu.Apa aku terjebak dalam rasa kagum yang tak bertuan?
Ataukah aku sedang terkena gangguan jiwa?
Atau mungkin aku terjebak dalam rasa yang menyedihkan?
Atau memang aku terjebak dalam tatap bisu, yang suatu saat akan berubah menjadi rindu?Terlalu banyak kata "atau" di fikiranku.
Terlalu sering membayangkanmu dalam diamku.
Terlalu sering menyapa mu dalam bisuku.
Sudahlah, ku akhiri saja..Akan ku titipkan salam untukmu, melalu sajak kata, yang entah kapan dia akan tiba.
Mungkin benar, tatap mu akan menjadi canduku.
Tak bisa ku bohongi, bahwa suatu saat nanti aku kan merindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saksi Bisu
PoetrySekedar susunan huruf yang di pisahkan oleh tanda baca. [Cukup sampai di 118 guys, kita lanjut susunan-susunan huruf ini di QUOTES ya. Jangan lupa di baca guys! Ily]